SOLO - Suasana halaman depan Balai Kota Surakarta tampak berbeda, Selasa (31/5) sore. Sebuah mobil karavan terparkir di sisi utara halaman yang didesain tanpa pagar tersebut perlahan menyedot perhatian warga Solo dan pegawai ASN Pemkot Kota Surakarta. Mobil karavan ini dimodifikasi menjadi mobil panggung yang menghadirkan pertunjukan musik jazz dari komunitas musisi jazz asal Kota Surabaya.
Ya, komunitas Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ) ini menghadirkan pertunjukan musik jazz bagi warga Solo dengan menggunakan mobil karavan yang telah mereka modifikasi menjadi panggung musik. Dengan alunan musik khas musik jazz, suasana di halaman depan Balai Kota yang kerap jadi tempat nongkrong warga Solo sungguh terasa berbeda.
Baca juga: Soekarno Trip Kedua: Ratusan Anak Kader PDIP Menyusuri Jejak Bung Karno di Surabaya
Penggagas panggung jazz mobil karavan, Indah Kurnia menjelaskan mobil ini memang dimodifikasi demikian menyesuaikan kondisi di masa pandemi, dimana pemerintah menerbitkan peraturan kegiatan ramai di luar ruangan (out door). Disamping itu, hampir 2 tahun musisi kehilangan tempat mereka bekerja.
“Café, restorant tutup, acara hotel dihentikan, acara pernikahan dibatalkan. Panggung musik dilarang digelar, di satu sisi para musisi juga tidak mendapat jaminan sosial karena mereka tidak masuk kategori berpenghasilan rendah. Lalu kami bersama sejumlah pihak pun merancang dan membuat panggung berjalan di atas van seperti ini, dengan sistem outdoor. Panggung ini tinggal diisi alat musik, soundsystem, lighting, dan bisa dibawa kemana saja serta siap manggung kapan saja,” ujarnya.
Indah yang juga anggota DPR RI Komisi XI ini mengatakan mobil panggung karavan ini telah digunakan roadshow di sejumlah kota. Ia mengatakan untuk session yang pertama mobil karavan ini telah melaju ke Kota Malang, Kediri, Semarang dan Jogjakarta.
“Dan pada session kedua ini dibantu OJK, kami menghadiri tiga tempat di tiga kota. Kemarin kami di Museum BPK RI, Magelang. Lalu hari ini kami di Halaman Balai Kota Surakarta dan besok kami akan ke Desa Nglanggeran di Gunung Kidul, Jogjakarta,” imbuhnya.
Baca juga: Surabaya Masuk 50 Besar Finalis Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge Keenam
Sementara itu Kepala Kantor OJK Surakarta Eko Yunianto menjelaskan pihaknya sangat antusias mensupport kegiatan ini. Dengan hadirnya event ini jelas menghadirkan momen kebangkitan bagi para musisi. Menurutnya kegiatan ini untuk membantu musisi bisa tampil kembali. Mengingat di masa pandemi semua aspek ekonomi terdampak.
“Musisi di masa pandemi, mereka hampir dua tahun tidak ditanggap. Ini melestarikan dan membatu musisi. Hal serupa pernah kami lakukan dengan menanggap wayang di Balai Kota Surakarta. Ini dalam rangka membantu Dalang dan krew, pekerja seni,” pungkasnya. (RS)
Baca juga: Harumkan Nama Indonesia, Siswa SMP Surabaya Juara Olimpiade Matematika Dunia di Dubai
Editor : Redaksi