Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gresik Akhirnya Punya Mesin RDF Pengolah Sampah

Redaksi


Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gresik Akhirnya Punya Mesin RDF Pengolah Sampah

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melihat cara kerja mesin RDF. (pra)

bacasaja.id - Upaya penanganan sampah terus dilakukan. Terbaru, di momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia Pemkab Gresik meluncurkan mesin canggih pengolah sampah yakni Refused Derived Fuel (RDF). Mesin ini mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif.

Bahan bakar alternatif yang dihasilkan mesin RDF ini berupa briket. Briket dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar industri atau industri rumahan. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama para OPD, Camat, dan Lurah di Kebomas, Manyar, dan Gresik meluncurkan mesin tersebut di TPA Ngipik, kemarin.

Bupati Gresik mengatakan, pengolahan sampah akan menjadi prioritas utama yang akan diselesaikan hingga 2024. Untuk itu, perlu adanya gebrakan dalam menangani gunungan sampah di Kota Pudak. Hasilnya, mesin RDF dipilih untuk menjadi senjata utama dalam pengolahan sampah.

"Di momen hari lingkungan hidup sedunia ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik mampu tampil apik dalam menangani sampah dengan cara diolah secara modern. Ini menjadi sebuah langkah awal dalam penanganan sampah, karena sampah di Gresik sejak jaman kemerdekaan hanya di tumpuk saja," ujar Gus Yani.

Perlu diketahui, mesin RDF ini telah beroperasi sejak April lalu sebelum diluncurkan. Hal ini dilakukan untuk mengukur kemampuan mesin tersebut dalam mengolah sampah. Hasilnya, mesin RDF dapat mengolah sampah sebanyak 2,5 ton per jam, dan menghasilkan briket sebanyak 100 kilogram per jam.

Tidak berhenti disitu, briket yang telah jadi langsung diujicobakan di beberapa UMKM. Contohnya di UMKM yang ada di Menganti. "Kemarin sudah saya saksikan ke pabrik tahu di Menganti, briket ini sangat berpotensi menggantikan kebutuhan kayu bakar disana. Sehingga, mesin RDF ini terbukti memberikan dampak positif dalam peningkatan UMKM di Gresik," ucap Gus Yani.

Disamping itu, Gus Yani mengatakan bahwa partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Untuk itu, DLH Gresik telah membagikan 30 kontainer box sampah di beberapa desa dan kelurahan. Harapannya, ini akan menjadi langkah awal dalam menciptakan disiplin buang sampah pada tempatnya dimulai dari tingkat desa. (pra)