Jelang Natal dan Tahun Baru 2022, Komisi IX Usukan Larangan Mudik demi Cegah Omicron

Redaksi


Jelang Natal dan Tahun Baru 2022, Komisi IX Usukan Larangan Mudik demi Cegah Omicron

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. (dpr)

BACASAJA.ID - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendesak pemerintah segera bertindak cepat merubah kebijakan pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mendatang, menyusul telah ditemukannya varian baru Covid-19, Omicron, di Tanah Air.

“Pemerintah harus bertindak cepat dan dinamis menyikapi kondisi kekinian. Nah dengan ditemukannya varian Omicron ini, kita mendorong ada perubahan aturan pada libur Nataru nanti. Mungkin larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar varian ini tidak menyebar,” kata Rahmad, Minggu (19/12/2021).

Rahmad mengatakan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya langkah drastis yang akan dilakukan pemerintah dalam menyikapi temuan varian Omicron.

“Kita beharap libur Nataru dimana banyak warga yang melakukan perjalanan keluar kota dan pulang kampung tidak menjadi momentum penyebaran varian omikron. Harus ada perubahan aturan pada Nataru ini agar kita tidak kecolongan dan larangan mudik barang kali, itu jadi salah satu cara antisipasi agar varian omicron tidak menyebar," ucapnya.

Ia mendorong pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan,khususnya di perbatasan-perbatasan laut udara dan darat.

“Kewaspadaan para petugas dan satgas kita yang di laut udara darat tentu harus ditingkatkan kewaspadaan. Dan satu hal yang tak boleh terlupakan, karantina harus menjadi keharusan dengan tata cara yang lebih baik apalagi dengan adanya liburan nataru ini saya kira proses kanrantina bagi warga negara indonesia yang mau masuk kembali ke Indonesianya mutlak harus dilakukan," jelasnya.

Menurut politisi PDI-Perjuangan ini, dengan cara proses pelaksanaan manajemen di lapangan ditingkatkan, sehingga perlu disiapkan lebih baik lagi. Karantina-karantina menjadi salah satu langkah pertahanan.

“Saya kira kalau kita semakin kuat semakin baik kita, yakin kita bisa mengahalau Covid varian Omicron ini,” yakin Rahmad.

Lebih lanjut, Rahmad juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Namun, dia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga prokes yang ketat.

"Sikap pertama tentu kita tidak perlu panik, tidak usah panik, tetapi setelah ditemukan ini kita harus meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kekuatan kita, kegotong royongan kita untuk menghadapi. Dengan cara patuh terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah. Dan tingkatkan protokol kesehatan, tidak boleh ditawar-tawar di manapun, seluruh warga negara untuk tetap melaksanakan prokes," katanya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan pendapat para pengamat dan para epidemiolog, proses penyebaran varian Omicron lebih cepat dari varian Delta. Meskipun, hasil kajiannya belum ditentukan seberapa besar fatality rate-nya.

"Kan belum tahu pasti, tapi kita lupakan itu, mau itu semakin bahaya, semakin cepat penularan, protokol kesehatan menjadi mutlak kita lakukan, itu mengikat semua rakyat Indonesia," kata Rahmad.

Selanjutnya, kata Rahmad, karena secara ilmiah vaksin dapat meningkatkan imunitas tubuh, maka pemerintah dan masyarakat didorong untuk menyukseskan program vaksinasi tahap satu dan tahap kedua.

"Dan kemungkinan tahun depan booster harus kita sukseskan," tandas Politisi asal Jawa Tengah V ini. (PAR/RG4)