SURABAYA - Sebagai pelopor dan satu satunya sekolah Buddhis di Surabaya bahkan mungkin di Jawa Timur , sudah menjadi kewajiban Metta School untuk memperingati hari besar Waisak.
Sebagai rangkaian kegiatan perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE (Buddhist Era) tahun 2023, Metta School menggelar sejumlah kegiatan.
Menurut Deputi Yayasan Pendidikan Metta Aryavamsa Frengky, ada sejumlah kegiatan yang digelar sebagai agenda rutin tahunan.
“Tahun ini, perayaan Tri Suci Waisak di Metta School digelar selama 2 hari, yakni Jumat (2/6) & Sabtu (3/6). Pada hari pertama, kegiatan dibuka dengan Fang Sheng atau melepas makhluk hidup ke alam bebas. Ada sekitar 1000 ekor burung & ratusan belut, kita lepaskan,” ujarnya, Sabtu (3/6).
Dia menambahkan, selanjutnya kegiatan adalah mendengarkan darma dari Bhante Bhikkhu Karunasilo. Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Pembimbing Masyarakat Buddha Jawa Timur Satimin, S.Pd.
“Tujuannya untuk memberikan inspirasi pada para siswa, terkait nilai-nilai luhur ajaran Guru Agung Buddha yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang disambung dengan Pindapatta, dimana para siswa memberikan donasi atau derma pada Bhante, ” tuturnya.
Kegiatan hari pertama ditutup dengan prosesi siswa membasuh kaki orang tua. Ini sebagai bentuk rasa bakti & penghormatan para siswa pada orang tuanya.
Sementara pada hari kedua, digelar pasar sembako murah dan pasar barang bekas layak pakai.
“Tahun ini kami mendapat dukungan dari warga Metta School, yakni pengurus yayasan, orang tua dan wali siswa, guru, staf, serta partisipan peduli kemanusiaan, untuk menyediakan 600 paket sembako yang dijual murah pada masyarakat di sekitar sekolah. Sedangkan barang bekas layak pakai, kebanyakan merupakan sumbangan dari orang tua siswa,” ujarnya.
Untuk paket sembako berisi beras, gula pasir, garam dapur, serta minyak goreng senilai Rp100 ribu tersebut, dapat ditebus dengan harga hanya Rp60 ribu. Sementara barang bekas layak pakai dijual ekonomis dengan harga mulai Rp5 ribu hingga Rp50 ribu.
“Sengaja tidak kami gratiskan. Karena kami ingin agar masyarakat juga ikut berderma. Karena uang hasil penjualan paket sembako dan barang bekas, akan kami donasikan semuanya pada kegiatan-kegiatan sosial berikutnya,” ujarnya.
Sebagai penutup, Frengky berharap semoga melalui perayaan Waisak tahun 2567 BE/2023 ini, para murid, orang tua, guru dan staf, serta pengurus Yayasan, dapat memahami makna pentingnya kebersamaan dan harmoni.
“Agar kita semua dapat membuat kehidupan menjadi lebih bahagia dan sejahtera,” pungkasnya. (NUL)