bacasaja.id - Peringatan hari jadi kabupaten Tulungagung tahun ini, cukup sederhana. Walaupun begitu tidak mengurangi inti dan kesakralannya.
HUT Tulungagung ke 815 di gelar di Pendopo Konggas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (18/11/20).
Perbedaan mencolok nampak pada jumlah tamu undangan yang hadir. Biasanya tamu undangan yang hadir hampir seribuan orang, kini hanya sekitar 300 orang.
Tamu yang diundang hanyalah Kepala OPD, DPRD dan tokoh agama dan masyarakat. Pembatasan tamu undangan ini untuk menjaga adanya kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Tamu juga wajib memakai masker dan mencuci tangan. “Kita enggak ingin mengadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan,” kata Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.
Untuk menghindari kerumunan, Pataka, buceng (tumpeng) Lanang, dan Wadon yang biasanya diarak mulai Kantor Pemkab hingga Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso ditiadakan.
Kedua buceng yang biasanya diiringi oleh marching band, dan pasukan penjaga ini cuma diarak mulai pintu masuk pendopo, hingga depan pendopo yang berjarak sekitar 50 meter.
Setelah Kirab, biasanya kedua buceng akan diarak keluar pendopo, untuk diperebutkan oleh warga. Mengingat masa pandemi Covid-19, maka rebutan Pucung itu ditiadakan, dan hanya diarak di dalam pendopo saja.
Buceng Lanang terdiri dari nasi dan lauk pauk berupa ayam maupun lauk lainnya, sedang buceng wadon berisi hasil bumi berupa sayur-sayuran dan buah-buahan.
“Hal ini untuk melaksanakan protokol kesehatan, jaga jarak agar Covid19 bisa diputus mata rantainya,” kata Maryoto.
Bupati Tulungagung berharap di usianya yang 815, Pemkab Tulungagung bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Disinggung gelaran wayang kulit semalam suntuk untuk peringatan HUT, Maryoto katakan hal itu ditiadakan. Hanya saja prosesi ruwatan tetap dilaksanakan pada tanggal 20 pagi sekitar pukul 5.
“Kita lakukan yang pokok-pokok saja, tidak mengurangi kesakralan,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu warga yang telah menunggu untuk prosesi rebutan buceng Lanang dan wadong, Amir mengaku kecewa lantaran tidak bisa berebut isi buceng. Amir mengaku tidak tahu jika rebutan buceng ditiadakan (jk/ion/las).
Editor : Redaksi