BACASAJA.ID - Penyakit Tuberkolosis (TBC) masih menjadi ancaman yang serius di Indonesia. Tapi, di kabupaten Gresik penanganan TBC sudah maksimal dengan mencapai 95 persen dari total 1,3 juta penduduk yang ada.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Saifudin Ghozali menyebut penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC) di kabupaten Gresik pada tahun 2019 hingga 2021 mencapai 95 persen.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gresik Akhirnya Punya Mesin RDF Pengolah Sampah
"Kabupaten Gresik yang jumlah penduduknya sekitar 1,3 juta jiwa maksimal bisa menemukan sekitar 3000 kasus TBC. Dan alhamdulillah untuk penanganan TBC sudah mencapai 95 persen sudah bagus tahun 2019 artinya sangat baik" kata Kadinkes Saifudin, Rabu (19/5/2021).
Untuk itu dengan adanya pelatihan kompetensi terhadap tenaga kesehatan, dokter puskesmas, ditegaskan Kadinkes, agar lebih siap menjadi garda terdepan dalam menangani penderita TBC di Kabupaten Gresik.
"Semoga kemampuan yang didapat dari pelatihan, dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan penanganan terhadap kasus TBC di kabupaten Gresik," ujar Ghozali.
Baca juga: Satlantas Polres Gresik Siap Kawal Warga Yang Berangkat Menuju Satu Abad NU.
Ghozali menjelaskan dalam menangani kasus penyakit TBC ini di perlukan dua cara yaitu, pertama, penanganan yang semakin masif, semakin tinggi penemuan terhadap penderita TBC justru semakin baik.
Kedua, sekali ada kasus Langsung di tangani, dan harus ada tracking.
"Contohnya bila ada satu kasus TBC di daerah tertentu, harus ada 10 orang di sekitar untuk di tes, supaya penyebaran TBC bisa di cegah," ucapnya.
Baca juga: Gempur Rokok Ilegal, Bupati Gresik : Hanya Merugikan Negara dan Masyarakat
Kedepan, Saifudin berharap kasus TBC di Gresik bisa ditekan dan semakin berkurang bahkan hilang.
"Diharapkan dari diklat tersebut, para tenaga Kesehatan memiliki potensi dan wawasan di bidang Kesehatan, khususnya dalam menangani penyakit menular TBC," jelas ketua satgas Covid-19 Gresik itu. (TBK).
Editor : Redaksi