Gubernur Jatim Gelontorkan Beasiswa Santri Unggulan hingga Rp31,3 Miliar, Ini Rinciannya

Reporter : Redaksi
Khofifah Indar Parawansa

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi merilis skema beasiswa bagi 1.193 santri unggulan dalam Program Beasiswa Santri Unggul 2025, yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jawa Timur, pada Selasa 20 Mei 2025, lalu.

Mengutip dari Times Indonesia, Khofifah menegaskan bahwa santri tidak hanya berperan sebagai penjaga nilai-nilai spiritual, tetapi juga memiliki kapasitas sebagai motor intelektual bangsa.

Baca juga: Mau Kuliah Gratis? Ini Cara Daftar Beasiswa Indonesia Bangkit 2025, Bisa ke Luar Negeri juga

“Kalau kita bicara tentang masa depan Indonesia, maka jawabannya ada pada kualitas manusianya. Dan ketika santri mendapat panggung yang setara, mereka akan membuktikan bahwa keilmuan dan nilai-nilai pesantren relevan dengan tantangan zaman,” kata Khofifah, dalam pernyataan resmi di Surabaya, Rabu, 21 Mei 2025.

Ia menambahkan bahwa beasiswa ini tidak sekadar bantuan finansial, melainkan bagian dari strategi pembangunan SDM yang inklusif dan berbasis karakter. “Pesantren adalah tempat terbaik untuk menempa integritas. Kita tengah menyiapkan SDM unggul demi menyongsong Indonesia Emas 2045,” lanjutnya.

Baca juga: Mau Beasiswa Kuliah Plus Uang Saku Rp500.000 per Bulan? Pemkot Surabaya akan Berikan, Caranya Begini

Anggaran yang disiapkan tahun ini mencapai Rp31,3 miliar dan terbagi dalam lima kategori:

  • Beasiswa S1: 518 santri, total Rp6,3 miliar
  • Beasiswa S2: 225 santri, total Rp4,27 miliar
  • Beasiswa S3: 40 santri, total Rp3 miliar
  • Beasiswa Ma’had Aly: 380 santri, total Rp6 miliar
  • Beasiswa S2 ke Universitas Al-Azhar, Kairo: 30 santri, total Rp11,28 miliar

Sejak pertama kali dijalankan pada 2019, program ini telah mencakup 6.876 santri dari seluruh pelosok Jawa Timur. Khofifah menekankan pentingnya melihat santri sebagai agen transformasi sosial yang potensial untuk menjadi akademisi, teknokrat, diplomat, maupun pengusaha.

Baca juga: Kaleidoskop 2024: Pemkot Surabaya Buka Akses Pendidikan Lewat Beasiswa Hingga 1 Keluarga 1 Sarjana

Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga menaruh perhatian pada peningkatan kualitas dosen di perguruan tinggi berbasis pesantren melalui pemberian beasiswa jenjang S2 dan S3. “Untuk dosen-dosen tetap di pesantren yang memiliki perguruan tinggi, Pemprov Jatim memberikan beasiswa S2 dan S3. Alhamdulillah, saat ini sudah ada 14 orang yang lulus S3,” jelasnya.

Khofifah berharap mereka yang menuntut ilmu di Al-Azhar tak hanya pulang dengan gelar sarjana, tetapi juga kembali sebagai ulama, sebagaimana pesan KH Maimun Zubair. Ia pun mengajak semua elemen bangsa menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai tonggak bersama dalam mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa kebangsaan. ***

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru