BACASAJA.ID -Di sudut Kota Surabaya yang jarang dilirik masyarakat, coba diulik oleh Surabaya Historical Comunity dengan mengunjungi Pesarehan Eyang Suci Gusti Wongso Negoro.
Makam ini berlokasi di Pedukuhan Sidorejo, Karang Ploso, Desa Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri, Kodya Surabaya.
Baca Juga: Dishub Surabaya Tertibkan Parkir di Kawasan RS Adi Husada
Pesarehan Eyang Suci Gusti Wongso Negoro merupakan salah satu makam dari salah satu kerabat Sawunggaling. Ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Kota Surabaya.
Menurut masyarakat setempat, Eyang Suci Gusti Wongso Negoro merupakan bangsawan yang bersal dari Mentaok Jawa Tengah dan cikal bakal (yang babat alas) Desa Bangkingan.
"Ketika datang ke Karisidenan Surabaya usia beliau masih sangat muda. Mempunyai jabatan seorang pangeran, otomatis karena seorang pangeran datang kesini maka memiliki maksud tertentu," terang Pemerhati Sejarah dari Surabaya Historical Comunity, Nur Setyawan, Minggu (9/5/2021)
Baca Juga: Antusiasme Tinggi, 1.283 Peserta se-Indonesia Ikuti Lomba Baca Puisi Karya Bung Karno
"Tetapi misi ini tidak kami ketahui, karena ketika kami mencoba mencari tahu melalui juru kunci, beliau tidak menjawab," sambungnya.
Makam Eyang Suci Gusti Wongso Negoro terdiri dari jirat dan nisan, terlihat juga selambu yang disanggah di empat pilar. Selambu ini berfungsi sebagai penutup makam agar tidak kotor, dan di bagian nisan juga tertutup kain putih yang menunjukkan bahwa makam masih dianggap keramat.
Menurutnya, kisah-kisah menarik dari para tokoh penting dalam perkembangan Kota Surabaya harus tetap dilestarikan. Sebab, jika membahas Kota Surabaya, Nur Setyawan mengatakan, sebetulnya tidak hanya difokuskan pada Kota Metropolis. Karena dalam kenyataannya, masih ada kisah menarik di sudut Kota Surabaya, sepeti makam sakral yang berada di Pedukuhan Sidorejo, Karang Ploso, Desa Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya.
Baca Juga: Surabaya Juara Futsal Porprov Jatim 2025
"Kisah menarik ini memang harus kita lestarikan. Tujuannya memang mengeksplore wilayah bagian Surabaya Barat. Karena kalau membahas Surabaya pasti identik dengan jantung kota, ternyata saat menuju sudut, Surabaya punya desa dan masih ada kisah keramat dari tokoh-tokoh yang membentuk Surabaya," tandasnya.
Usai mengunjunjungi Pesarehan Eyang Suci Gusti Wongso Negoro, rombongan bergetak menuju Situs Punden Sumur Bumi, Situs Raden Fatha, Situs Punden Watu Lawang, dan Waduk Banyu Mumbul. (byta)
Editor : Redaksi
