BACASAJA.ID – Presiden Joko Widodo meluncurkan program Konektivitas Digital 2021 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/2/2021). Program ini tak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga untuk mempercepat pelayanan publik dan memperkokoh persatuan bangsa.
Konektivitas digital ini kerap disebut dengan “Tol Langit” yang merujuk kepada Palapa Ring, infrastruktur internet yang terdiri atas kabel optik, microwave, dan menara BTS 4G yang disiapkan pemerintah untuk menggenjot industri digital. Utamanya, demi mewujudkan pemerataan akses telekomunikasi dan informasi, khususnya daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), serta melahirkan lebih banyak peluang usaha berbasis internet.
Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 12.148 kilometer yang menghubungkan 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan 57 kabupaten/kota layanan dan 33 kabupaten/kota interkoneksi.
Baca juga: Jejak Hidup Jokowi, dari Kontrakan hingga Istana Presiden
Palapa Ring diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2019, setelah Palapa Ring Timur berhasil menghubungkan Papua, Maluku, NTT sampai Pulau Rote. Sementara Palapa Ring Tengah telah selesai awal 2019, dan Palapa Ring Barat telah selesai 2018.
“Semua ini bukan hanya untuk kepentingan ekonomi semata. Tetapi ini juga untuk merangkai negara kita yang sangat besar ini, yang berpulau-pulau, untuk mempercepat pelayanan pendidikan, kesehatan, mendukung sinergi budaya nusantara, dan tentu saja untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah bangsa besar,” kata Presiden Jokowi saat peluncuran dikutip dari laman presidenri.go.id
Presiden mengatakan konektivitas fisik dan digital tersebut juga sangat diperlukan untuk mempercepat pelayanan publik dan memperkokoh persatuan bangsa. Pembangunan konektivitas digital tersebut dan tentunya penyiapan talenta digital dalam rangka mewujudkan transformasi digital telah diupayakan pemerintah melalui berbagai program. Di antaranya ialah penyediaan kapasitas satelit multifungsi milik pemerintah (Satria), pembangunan menara-menara telekomunikasi hingga ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal, program beasiswa talenta digital, dan Gerakan Nasional Literasi Digital.
Atas hal tersebut, Kepala Negara mengapresiasi kerja keras seluruh pihak di mana manfaat yang akan dirasakan dari semua upaya tersebut sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi di masa pandemi ini. Sebab, menurutnya, transformasi digital merupakan solusi cepat dan strategis untuk membawa kemajuan bagi Indonesia.
Baca juga: Jokowi-Prabowo Makan Malam Bersama hingga Dua Jam, Apa yang Dibicarakan?
“Transformasi digital merupakan solusi cepat dan strategis untuk membawa Indonesia menuju masa depan. Namun, juga sangat penting untuk tetap menciptakan kedaulatan dan kemandirian digital,” kata Jokowi.
Presiden menjelaskan, transformasi digital tersebut dalam implementasinya juga harus mewujudkan kedaulatan dan kemandirian digital yang merupakan prinsip penting transformasi digital Indonesia. Bentuk transformasi tersebut haruslah mendorong penerapan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), meningkatkan pemakaian produk-produk dalam negeri, serta mendorong penguasaan teknologi digital mutakhir oleh semua anak bangsa.
“Saya berharap agar program Konektivitas Digital 2021 menjadi momentum penting yang bisa menghubungkan bangsa Indonesia dengan teknologi, pola pikir, kesempatan bisnis global, dan dengan masa depan baru menuju Indonesia Maju,” tandas mantan Walikota Solo ini.
Baca juga: Rencana Berkantor 40 Hari di IKN, Presiden Jokowi: Saya Muter ke Semua Daerah
Untuk diketahui, dalam kesempatan tersebut pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika juga meluncurkan prangko seri vaksinasi nasional Covid-19. Prangko tersebut, yang juga berfungsi sebagai salah satu media visualisasi peristiwa, mengangkat visual Presiden Joko Widodo yang tengah menerima suntikan dosis vaksin Covid-19.
“Ini merepresentasikan Indonesia sebagai negara yang dengan cepat dan sigap memerangi pandemi Covid-19 melalui vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat agar dapat mencapai kekebalan kelompok,” ucap Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dalam laporannya kepada Presiden di acara yang sama.
Hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara yang tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut ialah Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (rls/L1)
Editor : Redaksi