Jejak Hidup Jokowi, dari Kontrakan hingga Istana Presiden

author Redaksi

- Pewarta

Minggu, 20 Okt 2024 09:30 WIB

Jejak Hidup Jokowi, dari Kontrakan hingga Istana Presiden

i

Joko Widodo (Foto: Setkab)

JAKARTA- Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya pada hari Minggu, (20/10/2024) besok. Pada hari itu juga, Jokowi akan langsung 'pulang' kembali ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.

Jokowi bersama sang istri, Iriana Jokowi akan pulang ke Solo, pada Minggu siang, usai pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. “Hari Minggu siang saya akan pulang ke Solo,” kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (18/10/2024) seperti dilansir RRI.

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Makan Malam Bersama hingga Dua Jam, Apa yang Dibicarakan?

Kepulangan ini sekaligus akan menandai berakhirnya masa bakti Jokowi, setelah selama satu dekade menjadi orang nomor satu di Indonesia. Tepatnya, sejak 20 Oktober 2014, atau 10 tahun silam.

Dikutip dari laman resmi Perpustakaan Nasional RI, Jokowi lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961. Sebelum menapaki puncak kekuasannya, siapa sangka, ternyata pria kelahiran Solo 63 tahun lalu itu, merupakan orang biasa saja.

Bahkan, sejak lahir, dia tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di bantaran Kali Pepe di Solo. Saat itu, hidup keluarga Jokowi sangat sederhana.

Ayahnya menghidupi keluarga hanya dengan berjualan kayu. Ayah Jokowi bahkan terpaksa berulang kali membawa istri dan anak-anaknya hidup berpindah dari satu rumah sewa ke rumah sewa lainnya.

Hingga suatu waktu, keluarga Jokowi harus rela digusur pemerintah Kota Solo dari tempat tinggal mereka di bantaran Kali Pepe. Jokowi dan keluarga pun tinggal menumpang di kediaman seorang kerabat ayahnya di daerah Gondang.

Meski hidup dengan kesederhanaan, Jokowi pernah mengatakan, pengalaman masa kecil itu tidak dirasakannya sebagai sebuah penderitaan. Justru menjadi pemicu dirinya bekerja keras dalam memberikan kebermanfaatan dalam hidup.

Begitu pun di masa awal pernikahan, Jokowi dan istrinya Iriana sempat hidup di tengah hutan selama 2,5 tahun lamanya. "Pada tahun kedua, Iriana sudah dalam kondisi hamil dan kita memutuskan untuk melahirkan anak pertama kami di Solo," ujar Jokowi dikutip dari akun Youtube resminya.

Pulang ke Solo membuat Jokowi memulai karier baru. Sebagai permulaan, ia ikut sang paman bekerja di pabrik meubel.

Semua posisi pernah ia coba. Mulai dari produksi hingga marketing.

Tidak beberapa lama kemudian, Jokowi dengan modal seadanya mendirikan perusahaan pertamanya CV Rakabu. Perusahaan yang juga bergerak di bidang bisnis meubel.

Kesuksesan bisnis mebel ini akhirnya menggerakkan Jokowi untuk mulai aktif dalam kegiatan sosial. Ia dan beberapa rekan pengusaha menggagas terbentuknya organisasi pengusaha mebel nasional cabang Solo bernama Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo).

Jokowi pun didaulat menjadi ketua organisasi tersebut. Setelah 2 tahun Jokowi memimpin Asmindo, pengurus dan anggota perkumpulan pengusaha itu mulai melontarkan ide pencalonan Jokowi di Pilkada Solo 2005.

Awal ide itu muncul, Jokowi hanya menganggapnya dengan tawa dan secara halus menolaknya. Namun, aspirasi tersebut terus menguat.

Baca Juga: Rencana Berkantor 40 Hari di IKN, Presiden Jokowi: Saya Muter ke Semua Daerah

Politik akhirnya menarik minat Jokowi. Ia lantas bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada 2004.

Memulai debutnya di panggung politik, Jokowi maju di Pilkada Solo 2005 berpasangan dengan sesama kader PDI-P, FX Hadi Rudyatmo. Keduanya menang dan terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2005-2010.

Pada pemilihan Wali Kota Solo selanjutnya, Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo kembali memenangkan kontestasi. Keduanya dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010-2017.

Namun, baru 2 tahun menjabat, PDI-P memberi mandat ke Jokowi untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2012. Diusung oleh PDI-P dan Gerindra, Jokowi dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Jokowi dan Ahok berhadapan dengan lima pasangan calon lain ketika itu. Keduanya berhasil menduduki posisi teratas pada Pilkada DKI putaran pertama dengan persentase perolehan suara sebanyak 42,60 persen.

Pada putaran kedua, Jokowi dan Ahok berhasil mengungguli pasangan calon petahana Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Jokowi dan Ahok pun resmi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

Jadi Presiden

Karier politik Jokowi terus menanjak. Namanya melejit karena kedekatannya dengan rakyat.

Baca Juga: Ada 41 Daerah Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ini Tanggapan Jokowi

Program "blusukan" yang melambungkan nama Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo ia bawa saat memimpin pemerintahan ibu kota negara. Popularitas itu lantas memantapkan PDI-P untuk mengusung Jokowi di Pilpres 2014. Saat itu, dia dipasangkan dengan Jusuf Kalla (JK).

Di Pilpres 2014, Jokowi dan Kalla melawan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Kontestasi itu dimenangkan Jokowi-Kalla yang memperoleh 70.997.859 suara atau 53,15 persen.

Lima tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi kembali bertarung di Pilpres 2019. Ia berpasangan dengan Ma'ruf Amin.

Lagi-lagi Jokowi harus berhadapan dengan Prabowo, yang kala itu berpasangan dengan Sandiaga Uno. Bahkan, Pilpres itu disebut-sebut sebagai kontestasi paling panas di Tanah Air.

Jokowi-Ma'ruf pun keluar sebagai pemenang dengan mengantongi 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi harus puas dengan 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Kini, setelah lima tahun periode keduanya berkahir, Jokowi pun telah bersiap untuk kembali pulang ke tanah kelahirannya di Solo, pada Minggu 20 Oktober 2024, siang.

"Tidak ada Jokowi hari ini jika tidak ada sejarah susah hidup saya. Teruslah berjuang mewujudkan mimpi kalian, mari kita terus bangun Indonesia yang maju," ucap Jokowi. (*)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU