BACASAJA.ID- Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk yang dihuni berbagai suku, budaya, dan agama. Demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, maka sikap moderat, saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan beragama menjadi penting.
“Umat Islam harus menjadi umat yang moderat (wasathy) di dalam segala hal, baik cara berpikir, bersikap, maupun bertindak, baik dalam hal ibadah maupun dalam hal muamalah,” ucap Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Peringatan Isra Mikraj Tingkat Kenegaraan Tahun 2021.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Maknai Isra Miraj sebagai Spirit Bangkit dari Pandemi Covid-19
Ditegaskan Wapres, umat Islam yang dibangun oleh Rasulullah adalah umat yang moderat.
“Kondisi umat yang dihadapi Rasulullah saw. sangat beragam, baik dari aspek agama maupun etnis. Oleh karena itu, diperlukan sikap kepemimpinan yang penuh kesabaran, kebijakan, kebijaksanaan, dan keadilan, namun tetap teguh dalam menyampaikan misi dakwahnya,” ujarnya.
Baca juga: Hima Kobar Peringati Isra Mikraj 27 Rajab 1442 secara Daring
Wapres menekankan agar sikap moderat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia yang majemuk dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
“Dalam konteks berbangsa dan bernegara sikap moderat ini sangat relevan dan harus dijadikan pedoman karena bangsa kita adalah bangsa yang majemuk,” ujarnya.
Baca juga: Luar Biasa, Seperti Ini Peringatan Isra' Mi'raj di Lamongan
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa semangat Isra Mikraj yang memiliki nilai moderasi beragama, senada dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila, sehingga sangat tepat apabila diterapkan untuk membangun Indonesia yang lebih maju.
“Beberapa spirit Isra Mikraj seperti keseimbangan, keberkahan, musyawarah, dan persatuan, tidak lain adalah spirit yang dibutuhkan untuk negara ini. Seyogyanya spirit tersebut dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai landasan membangun kehidupan harmonis di tengah-tengah keragaman latar belakang, suku, dan agama untuk sampai pada cita-cita luhur kita, yakni bangsa yang utuh yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila,” ucap Yaqut. (stk/rg4)
Editor : Redaksi