Dinilai Sukses Tekan Covid-19, Tim Pakar Satgas Gelar Anev di Gresik

bacasaja.id
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat menerima kunjungan tim pakar satgas Covid-19 pusat di kantor Pemkab, Kamis (6/5/2021).

BACASAJA.ID - Tertarik dengan pelaksanaan protokol Kesehatan di Kabupaten Gresik. Tim Pakar Satgas Covid-19 pusat mengunjungi Kabupaten Gresik untuk melakukan Analisa dan evaluasi (anev) pelaksanaan protokol Kesehatan.

Kedua tim pakar satgas Covid-19 itu yakni AKBP Irianto dan Diana S yang diterima Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir di Ruang Graita Eka Praja pada Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Mantap! 19 Daerah di Jatim kini Berstatus PPKM Level 1, Ini Daftar Lengkapnya

Saat bertemu Bupati, Tim Pakar Satgas Covid 19, Diana menyampaikan bahwa kunjungannya ke Gresik dalam rangka Analisa dan evaluasi (anev) pelaksanaan protokol Kesehatan di Kabupaten Gresik yang bisa mencegah lonjakan Covid-19 dengan mengamankan beberapa kawasan yang menjadi pusat keramaian.

“Kabupaten Gresik merupakan bagian dari wilayah di tujuh propinsi Jawa dan Bali, bisa mencegah lonjakan dengan lebih mengamankan daerah pemukiman, pasar, terminal, mall dan beberapa tempat keramaian yang lain. selain itu pencegahan keluar masuk di daerah perbatasan juga harus diperketat," ungkap Diana.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau biasa di sapa Gus Yani yang didampingi oleh para anggota Satgas Covid 19 Kabupaten Gresik mengatakan bahwa Gresik saat ini Kembali masuk pada zona oranye.

Kemudian, Gus Yani menambahkan selama dua Minggu sudah melakukan pembelajaran tatap muka dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat melalui random test PCR untuk guru dan murid.

“Kami sempat masuk zona kuning, saat itu kami sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka. selama PTM 2 minggu kami juga telah melaksanakan random test PCR untuk murid dan guru. Hasilnya semuanya negative, dan Alhamdulillah tidak terjadi kluster baru," ujar Gus Yani.

Baca juga: Jatim jadi Provinsi Pertama dan Satu-satunya yang Level 1, Gubernur: Terima Kasih untuk Masyarakat

Tidak hanya itu, Bupati termuda sepanjang sejarah kabupaten Gresik itu menerangkan tentang kerawanan atas pulangnya Pegawai migrant Indonesia (PMI) asal Gresik, pihaknya lebih dulu mempersiapkan segala sesuatunya termasuk melakukan karantina.

“Kami menyiapkan Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) untuk tempat karantina para PMI yang baru pulang dari luar negeri. Setelah dikarantina di Surabaya oleh Pemprov Jawa Timur. Para PMI tersebut juga langsung masuk karantina di Gejos selama tiga hari sebelum dipulangkan ke desa asalnya,” jelas Gus Yani.

Lebih lanjut, Gus Yani Bupati juga menyampaikan tentang vaksinasi yang berlangsung di Gresik dengan melakukan droping vaksin yang dialokasikan ke Kabupaten Gresik sudah mencapai 100%.

Baca juga: Jatim Bebas Zona Merah Covid-19, Gubernur Khofifah: Semoga Tidak Ada Varian Baru Lagi

Vaksin untuk nakes sudah terlaksana sebanyak 100%, Pelayanan public 41,88%, lansia 4,95%. Bupati menyatakan bahwa pihaknya tetap menunggu kekurangan vaksin yang akan dialokasikan ke Kabupaten Gresik.

“Belajar dari kasus pemulihan ekonomi ditengah pandemic. Kami sudah melakukan antisipasi dengan penguatan satgas covid yang ada di pasar dan tempat keramaian lainnya. Prokes tetap kami utamakan," kata Gus Yani. (TBK)

 

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru