PDIP Surabaya: Halal Bihalal Virtual tak Mengurangi Makna Kebersamaan

bacasaja.id
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono.

BACASAJA.ID - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya menyebut agenda halal bihalal yang digelar saat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah dengan cara virtual sebagai dampak pandemi COVID-19, tidakkah menyurutkan makna kebersamaan.

"Kami keluarga besar PDI Perjuangan Surabaya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah. Selamat berbahagia merayakan hari kemenangan, setelah satu bulan berpuasa. Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin," cetus Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Rabu (12/5/2021).

Baca juga: Rangkaian BBK 2025: PDIP dan Bamusi Surabaya Gelar Khotmil Quran hingga Santunan ke 124 Anak Yatim

Lantaran itu, sambung Awi - sapaan akrabnya, PDIP Surabaya pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan silaturahim secara virtual demi mengurangi kerumunan pada masa pandemi COVID-19.

"Kita merayakan Lebaran dengan tetap disiplin pada protokol kesehatan dengan cara memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak satu sama lain, atau menghindari kerumunan. Semoga kita selamat dari COVID-19, diberikan kesehatan dan keberkahan," ujar Awi yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.

Baca juga: Dapat Pesan Megawati, Taruna Merah Putih Surabaya Gelar Bersih-bersih Kebun Raya Mangrove

Dia meyakini, dengan gotong royong semua pihak, Surabaya dan Indonesia bisa melewati masa pandemi dengan baik.

"Momentum Idul Fitri mengajak kita semua untuk berefleksi, kembali ke dalam kesucian hati, diiringi harapan agar ke depan kita bisa bersama-sama lebih konsisten dalam menjalankan kebaikan kepada sesama," ujar Adi.

Baca juga: PDIP Surabaya Kurban 12 Sapi, Wali Kota Eri Cahyadi Sumbang Sapi 1,02 Ton

Selain itu, Adi juga mengapresiasi Pemkot Surabaya yang meniadakan open house atau gelar griya di kediaman wali kota yang biasanya digelar saat Lebaran.

"Saya lihat Pemkot Surabaya akan menggelar halal bihalal secara virtual, disiarkan di media sosial. Itu adalah sesuatu yang baik, dan menjadi contoh bahwa meskipun silaturahim virtual tetap tidak mengurangi maknanya," kata politikus yang juga mantan wartawan itu. (tna)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru