Longsor di Tulungagung, Jalan dan Jembatan Putus

bacasaja.id

BACASAJA.ID– Sejumlah jalan dan jembatan di dua Kecamatan Pager Wojo dan Sendang Tulungagung putus akibat longsor.

Longsor ini diakibatkan oleh guyuran hujan semalaman di wilayah wilayah Tulungagung khususnya Pagerwojo dan Sendang mulai Rabu (16/6) hingga Kamis (17/6) dinihari.

Baca juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis

Tak hanya jalan dan jembatan, sejumlah rumah warga juga alami kerusakan. Seperti longsor, hujan juga sebabkan Desa Babadan di Kecamatan Karangrejo alami banjir ancar (banjir disebabkan kiriman air dari pegunungan).

Banjir ini terjadi lantaran wilayah pegunungan di Kecamatan Sendang alami hujan deras.
Air dari pegunungan turun melewati kali Klantur yang berada di Desa Babadan. Lantaran debit air yang tinggi, air meluap ke rumah warga.

Akses jalan terputus terjadi di Desa Nglurup Kecamatan Sendang. Akibatnya sebanyak 270 keluarga terisolir.
Sementara di Desa Penjor Kecamatan Pagerwojo, longsor merusak beberapa rumah warga dan memutus jalan desa.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo selepas melihat kondisi terkini longsor di wilayah Kecamatan Sendang mengatakan, di wilayah ini longsor juga memutus aliran listrik, sehingga pasokan listrik warga terputus.
“Ini kita datangkan bego dan loader untuk meratakan tanah dan PLN untuk memperbaiki saluran listrik,” kata Bupati, Kamis (17/6/21).

Dirinya menyebut ada 4 titik di Sendang dan 5 titik di Pagerwojo. Lantaran hujan diprediksi akan terjadi lagi, pihaknya meminta warga waspada. Terlebih untuk rumah yang posisinya berada dekat tebing.

Baca juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

Salah satu warga yang rumahnya rusak terkena longsor, Misni (67) warga Dusun Selogiri Desa Penjor Kecamatan Pagerwojo harus merelakan 3 karung gabah dan 4 karung berasnya terimbun longsor.

Bahan pangan itu diletakan di ruang yang berada di bagian belakang rumah. Longsor juga merobohkan tembok dan menimbun bahan pangan simpanan serta peralatan dapur.

Beruntung tak ada orang di ruangan tersebut saat longsor terjadi. Tanah yang menimbun bagian belakang rumah Misni setinggi kurang lebih 3 meter. Tanah ini berwarna coklat pekat bercampur air.

“Kejadianya sekitar pukul 02.30 hari, hujan sudah sejak Isya’ (sekitar pukul 7),” ujar Misni.

Baca juga: 2 Tersangka Korupsi Gamelan Tulungagung Ditahan

Sementara itu perangkat desa Penjor, Juwairi mengatakan longsor akibatkan beberapa rumah warganya rusak dan memutus jalan yang menghubungkan Penjor dan Gambiran. “Yang sudah terdata 7 rumah, ini masih kita data,” jelasnya.

Akibat rusaknya jalan ini, warga harus memutar sejauh 3 kilometer. Untuk sementara warga melaksanakan perbaikan jalan secara mendiri dengan bahan seadanya.

Selepas diperbaiki oleh warga, jalan selebar 4 meter ini hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda 2 (Noyo/JP).

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru