Rumah Sakit Kelebihan Kapasitas tangani Pasien COVID-19, Pemprov Jatim Siapkan Gedung Baru di RSUD Soetomo

bacasaja.id
Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak.

BACASAJA.ID - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut, belakangan ini rumah sakit di Jatim overcapacity atau kelebihan kapasitas.

Sebab itu, Pemprov Jatim bakal menyiapkan gedung baru di RS. Dr Soetomo demi penanggulangan Covid-19 ini.

Baca juga: Diresmikan Pj Gubernur Jatim, RSUD Dr. Soetomo Kini Miliki Layanan Hematologi dan Onkologi Anak

"Overcapacity tidak bisa kita pungkiri, ini adalah fakta. Sehingga saat ini RS dr Soetomo sedang mengkorversi gedung dalam minggu-minggu untuk penanganan Covid-19. Jadi bukan parkiran ya," katanya, Senin (28/6/2021).

Mantan Bupati Trenggalek ini menambahkan, untuk Bed Occupancy Rate (BOR) selalu bertambah. Menurutnya untuk sekarang ini dari total 10.500, namun yang terisi 7500.

"Total yang terisi untuk ICU 77 persen dan untuk isolasi 80 persen," jelasnya.

Emil pun mengaku prihatin dengan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Menurutnya ia sudah berkordinasi dengan Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim yang juga Dirut RS Dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi terkait jam kerja nakes yang menangani Covid.

"Bahwa yang menangani ICU atau IGD harus 4 jam, kalau lainnya harus 8 jam. Untuk faceshield harus diganti setiap empat jam," katanya.

Baca juga: Pj. Gubernur Adhy Tekankan Pelayanan Berkualitas saat Sharing Session di RSUD Dr. Soetomo

Emil pun mengimbau dan meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga protokol kesehatan secara ketat. Hal ini mengantisipasi situasi darurat kasus covid di Jawa Timur.

"Covid terus meningkat dan situasi darurat, dan kapasitan tempat merawat sangat terbatas,"pungkasnya.

Sementara itu Anggota DPRD Jatim Hari Putri Lestari mengatakan lonjakan pasien ini harus diantisipasi dengan baik. Namun menurutya juga harus ada kerjasama dari masyakat.

Baca juga: Jadi Rumah Sakit Berkelas Internasional, Ini 5 Layanan Unggulan RSUD Dr Soetomo Surabaya

"Jika tidak ya percuma saja, akan sia-sia," jelasnya.

Politisi PDIP ini juga meminta kepala daerah di Jatim mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran tatap muka, khususnya SD dan SMP. Karena anak-anak ini belum bisa menjaga diri.

"Kalau sudah bermain, sudah pasti lupa. Apalagi varian delta ini juga menyerang anak-anak," pungkasnya. (rga)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru