Peringati Hari AIDS Sedunia, Kadinkes Tulungagung Ajak Peduli

bacasaja.id
Pegiat HIV/AIDS lakukan aksi simpatik berbagi bunga dan pamflet pencegahan HIV/AIDS

TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menggelar Hari AIDS Sedunia yang jatuh tiap tanggal 1 Desember.

Dalam peringatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mengajak masyarakat untuk peduli. Hari AIDS sedunia mengambil tema “Bergerak Bersama Komunitas Akhiri AIDS 2030.”

Baca juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis

Tidak bisa dipungkiri HIV/AIDS masih menjadi momok masyarakat, sebab penyakit yang disebabkan oleh virus ini merupakan penyakit menular dan berbahaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat mengatakan masyarakat hendaknya peduli dengan HIV/AIDS.

Kepedulian itu terhadap pengidap HIV/AIDS dan orang yang belum tertular.
“Peduli pertama yaitu peduli agar penderita HIV/AIDS tidak dikucilkan,” ujar Kasik, Jumat (1/12/23).

Selama ini penderita HIV/AIDS kerap dipandang sebelah mata. Masyarakat menganggap orang yang tertukar HIV/AIDS merupakan orang yang berperilaku menyimpang, seperti seks bebas dan menggunakan narkotika.

Padahal banyak dari pengidap HIV/AIDS merupakan masyarakat biasa yang tertular dari pasanganya.

“Kita bisa melayani dengan baik dan mengobati dengan baik tanpa ada stigma (pandangan negatif),” terangnya.

Lalu peduli yang kedua adalah peduli melindungi orang yang belum tertular agar tidak tertular HIV/AIDS.

Baca juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

Kepedulian ini dilakukan dengan upaya pencegahan dan promosi kesehatan, dan penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat awam dan masyarakat rentan HIV/AIDS.

“Yang sudah kena diopeni (diobati) tanpa stigma, yang belum kena kita cegah agar tidak kena,” paparnya.

Dengan 2 peduli itu pihaknya berharap tak lagi ditemukan penularan HIV/AIDS pada tahun 2030.

Untuk mencapai hal itu, pihaknya kini tengah mencari penderita HIV/AIDS sebanyak-banyaknya.

Jika sudah ditemukan mereka akan diobati dan diberi pemahaman untuk tidak menularkan kepada orang lain.

Baca juga: 2 Tersangka Korupsi Gamelan Tulungagung Ditahan

“Pengobatan sekarang sudah maju, viralodnya ditekan sehingga mereka bisa hidup secara normal,” jelasnya.

Kasik memastikan stigma pada penderita HIV/AIDS sudah tak setinggi dulu.
Dirinya mencontohkan ada beberapa HIV/AIDS yang mulai membuka diri dan masyarakat sudah menerima.

“Artinya masyarakat sudah menerima,” katanya.

Di Kabupaten Tulungagung prevalensi pada usia dewasa sekitar 0.21%. Secara kumulatif temuan kasus HIV mulai dari Tahun 2006 hingga September Tahun 2023 sejumlah 3.623 kasus dengan rentang usia terbanyak pada 25-49 tahun (68,65%) dan faktor resiko terbesar melalui transmisi Seksual (97%). (Lyon/JP).

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru