HUT Kemerdekaan Indonesia, Firman Syah Ali Ziarah Ke Makam KH Hasyim Asy'ari

Reporter : Redaksi
Tokoh muda NU, Firman Syah Ali berziarah ke makam Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng Jombang.

JOMBANG - Dalam suasana Hari kemerdekaan ke-79 Bangsa Indonesia, tokoh muda Nahdlatul Ulama Firman Syah Ali memperingatinya dengan cara nyekar ke makam Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng Jombang.

Agar suasana menjadi khidmat dan istimewa, sengaja dirinya datang sendirian bahkan tanpa membawa supir.

Baca juga: Epitaf untuk RKH Taufik Hasyim, Ulama Patriotik Sang Pendiri NABRAK

"Saya sengaja datang sendirian tanpa bawa supir, kirim fatihah kepada KH Hasyim Asy'ari sejak awal berangkat dari depan pintu gubuk saya di Surabaya" ucap pendiri Komite Olahraga Nahdlatul Ulama (KONU) ini, Sabtu (17/8/2024).

Selain berziarah, Firman juga sowan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).

"Alhamdulillah selain berziarah ke maqbaroh Pahlawan Nasional Pendiri NU, saya juga sowan ke Gus Kikin di Dalem kasepuhan. Semoga semua ini membawa manfaat dan berkah Aamiin Allahumma Aamiin" lanjut Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) ini.

Baca juga: Ramadan, PWI-LS Probolinggo Peduli Anak Yatim: Silaturahmi dan Santunan untuk 20 Anak Yatim

Firman berharap warga NU membiasakan diri ziarah ke makam para pendiri NU setiap hari kemerdekaan RI.

"Saya berharap warga NU untuk senantiasa merayakan HUT Kemerdekaan bangsanya dengan berziarah ke makam pendiri NU, agar ada ketersambungan barokah dan ketersambungan wasilah di hari yang penuh kebahagiaan ini" pungkas Pengurus Harian LP Ma'arif NU Jawa Timur ini.

Baca juga: Satu Abad NU, Ratusan Ribu Warga Nahdliyin Gresik Berangkat ke Sidoajo

KH Hasyim Asy'ari merupakan santri Syaikhona Kholil Bangkalan yang mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama pada tahun 1926. NU didirikan di Kota Surabaya sebagai organisasi internasional dengan misi perjuangan keagamaan, kebangsaan dan perdamaian dunia.

Dalam mendirikan NU, KH Hasyim Asy'ari mendapat restu dari gurunya, Syaikhona Cholil Bangkalan serta dibantu oleh tokoh-tokoh ulama lain yang rata-rata merupakan jaringan ulama Nusantara keturunan walisongo dan murid Syaichona Cholil Bangkalan. (*)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru