BATAM - RAN, pemuda 20 tahun, sedang asyik menikmati kopi malam sepulang kerja di bilangan Batam Center, Batam Kota, tiba-tiba langsung dihajar di Jalan Daeng Perani samping BNI oleh sekelompok orang. Mereka berjumlah lebih dari 5 orang diketahui dalam kondisi mabuk. Akibat pengeroyokan itu, RAN mengalami luka dan memar di wajah. Untuk itu, RAN ke RS Elisabeth, Selasa 1 Juli 2025.
RAN sendiri tidak paham masalahnya, karena secara spondak dan mendadak dapat serangan dari sekelompok orang mabuk tersebut. Diduga mereka hanya pamer 'kegarangan' semacam geng dengan mengganggu orang yang ditemuinya.
Baca juga: Diduga Gembosi Mobil Warga, Lurah Bengkong Tuai Kecaman
"Saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba saja mereka menyerang dan memukul saya sambil teriak-teriak menantang untuk berkelahi. Jumlah mereka lebih banyak, jadi saya juga tidak bisa dan berani membalasnya," ujarnya seusai melakukan pengobatan dan visum dari IGD RS Elisabeth.
Baca juga: Lagi, Aparat Gabungan TNI AL, BNNP, dan Bea Cukai Tangkap Kapal Diduga Bawa Sabu Dalam Jumlah Besar
Rencananya, RAN akan melaporkan kejadian pengeroyokan terhadap dirinya itu ke SPKT Polresta Barelang. Pemuda yang bekerja di sebuah industri makanan itu merasa dirugikan
RAN merasa perlu sekelompok orang mabuk itu untuk diberikan pelajaran secara hukum, karena perbuatannya bukan saja mengganggu kegiatan orang lain tapi sudah mengarah pada tindakan kriminal karena menyerang dan melukai seseorang. Hal seperti ini tentu tidak dapat dibiarkan dan perlu ditindak secara tegas, konsekuensi dari perbuatan urakan mereka akan membawa konsekuensi hukuman.
Baca juga: Aksi Petisi PSU Pilkada Kota Batam, Binsar: Tanda Tangan Ketua KPU Jadi Legitimasi Aspirasi
"Perbuatan itu jelas merugikan orang lain, tapi lebih merugikan diri sendiri, apalagi kalau sudah ada catatan kriminal dalam riwayat hidup mereka. Tentu akan mempersulit mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau lainnya., tapi mereka juga harus diberikan pelajaran," tegasnya. (*)
Editor : Redaksi