BACASAJA.ID - Penghuni Lapas Klas I Surabaya mendadak semburat kocar-kacir saat melihat asap dari salah satu sel. Warga binaan yang terkunci dalam sel pun gaduh meminta tolong. Suasana panik pun menyelimuti lembaga pemasyarakatan yang dihuni sekitar 1.900 warga binaan itu.
“Pak, tolong, Pak. Kebakaran, Pak. Panas!” teriak-teriakan minta tolong dari warga binaan memekakkan telinga.
Baca juga: Tongkat Estafet Kepemimpinan di Lapas I Surabaya Berganti
Mendengar teriakan tersebut, petugas regu pengamanan dengan sigap membuka satu per satu kunci teralis. Semakin malam, lapas yang terletak di Porong itu semakin mencekam. Warga binaan yang panik pun berhamburan keluar blok.
Begitulah suasana di Lapas Klas I Surabaya. Keadaan darurat itu memang sengaja diciptakan pihak Lapas yang dihuni sekitar 1.900 warga binaan itu, Kamis (09/9/2021) malam. Ya, lapas yang dipimpin Gun Gun Gunawan itu memang sedang melakukan simulasi penanganan situasi darurat.
Kegiatan yang berlangsung selama satu jam ini diikuti warga binaan blok B dengan sangat antusias. Simulasi pun dibuat semirip mungkin dengan kejadian aslinya. Properti seperti pembuat asap menambah suasana semakin mencekam.
Beberapa WBP bahkan ada yang sampai lupa memakai baju dan segera meninggalkan kamar menuju titik kumpul.
“Ini hanya simulasi penanganan kejadian luar biasa,” ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Surabaya Gatot Harisaputro dikutip pada Jumat (10/9/2021).
Baca juga: Ngeri! Razia Lapas Klas I Surabaya, Aparat Temukan Gergaji dan Sajam Rakitan
Menurut Gatot, edukasi keadaan darurat sangat perlu dilakukan di lapas. Sehingga, warga binaan bisa memiliki pemahaman yang baik ketika situasi genting tiba-tiba terjadi.
“Hari ini kita coba satu wings untuk melakukan simulasi tanggap darurat bencana, ini bagian dari latihan agar jika terjadi sesuatu tidak kaget atau bingung,” lanjut Gatot.
Kegiatan simulasi kali ini melibatkan petugas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Baik Karupam, Wakarupam, petugas blok dan juga warga binaan di blok B. Gatot sekaligus memberikan penguatan penerapan SOP yang benar saat kejadian bencana.
Baca juga: Warga Binaan di Lapas Kelas I Surabaya mulai Divaksinasi COVID-19
Nantinya, petugas blok melaporkan ke Ka Rupam untuk mengambil kunci dan menggumumkan keseluruh WBP untuk tetap tenang dan berlari keluar mengikuti petunjuk arah jalur evakuasi menuju titik kumpul yang berada di lapangan.
“Kami terima kasih sekali, karena menjadi tahu apa yang harus dilakukan saat situasi darurat,” kata WD warga binaan.
Ia menambahkan, jika simulasi tersebut menambah pengetahuannya, terutama terkait alam atau kebakaran. (MMS/RG4)
Editor : Redaksi