Kenang Kematian Herman, Keluarga Pasang Papan Merah Putih dengan Pistol

bacasaja.id
Makam Herman.

BACASAJA.ID - Peristiwa penembakan ODGJ dikira begal, Herman, oleh polisi pada Minggu (13/3) menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga.

Wabilkhusus sang ayahanda, Laksono, yang sampai saat ini belum bisa mengikhlaskan kepergian anaknya karena tewas ditembus peluru polisi.

Upaya mendapat keadilan dilakukan Laksono. Buktinya, dia melapor ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk menuntut hak atas peristiwa penembakan yang terjadi di Jalan Adirasa, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, itu. Komnas HAM pun merespons laporan tersebut.

Demi mengenang tragedi 13 Maret 2022 itu, Laksono punya cara tersendiri. Dia menempelkan semacam kayu bergambar pistol pada pagar kuburan anaknya. Seolah-olah ingin mengingatkan masyarakat bahwa anaknya tewas karena menjadi korban ketidakadilan.

”Benar, agar tetap mengenang kalau anak saya meninggal karena ditembak polisi,” cetus Laksono, dikutip Rabu (06/4/2022).

Lakosono menegaskan, sampai kapan pun dirinya akan tetap menunggu hasil penyidikan yang dilakukan Bid Propam Polda Jawa Timur.

”Saya berharap, aparat kepolisian mengusut kasus ini dengan transparan,” pintanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang (Wakabid) Hukum dan HAM DPD KNPI Jawa timur Nur Faisal menambahkan, hingga saat ini sejumlah aktivis terus mengawal kasus tersebut.

”Sehingga bisa memberikan kepastian hukum. Terutama kepada para pelaku penembakan Herman. Itu komitmen kami,” katanya.

Faisal menambahkan, dalam beberapa hari ke depan pihaknya akan kembali mendatangi Mapolres Sumenep untuk menanyakan sampai sejauh mana penanganan perkara tersebut.

”Mereka kan pasti ada komunikasi. Jadi, kami akan terus menanyakan penanganan perkaranya,” tandasnya. (*/RG4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru