SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera membentuk Kampung Pancasila dan Satuan Tugas (Satgas) Kampung Pancasila di seluruh wilayah Surabaya. Hal ini disampaikan dalam sebuah arahan daring kepada jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), camat, lurah, serta Ketua RT/RW se-Surabaya, Jumat (4/7/2025).
Program ini merupakan langkah konkret mewujudkan visi Surabaya sebagai kota yang sejahtera dan berkarakter Pancasila, dengan penekanan kuat pada peran keluarga dan semangat gotong royong.
Baca Juga: Tim Pansel Telah Disetujui, Seleksi Sekda Surabaya Segera Dibuka
Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan keprihatinannya terhadap berbagai permasalahan sosial, terutama yang melibatkan anak-anak dan remaja, seperti kenakalan remaja, pengangguran, hingga kemerosotan moral. Ia menyoroti bahwa hampir 99% permasalahan anak berakar dari faktor keluarga, termasuk ketidakrukunan orang tua dan kurangnya perhatian.
“Anak-anak tidak sepenuhnya salah, karena yang mereka lihat dan contoh sejak kecil hingga remaja adalah orang tuanya," ungkap Wali Kota Eri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Wali Kota Eri mengusung gagasan Kampung Pancasila sebagai fondasi pembangunan kota. Konsep ini bukan hanya retorika, melainkan implementasi nyata nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Saya memimpikan Surabaya seperti kota-kota di luar negeri yang maju, yaitu dengan menjalankan Pancasila, tidak hanya di lisan, tetapi juga dalam perbuatan. Ini sejalan dengan ajaran agama untuk tolong-menolong dalam kebaikan," jelasnya.
Melalui program Kampung Pancasila, ia berharap akan terwujud perkampungan-perkampungan yang saling menolong, bergotong royong, dan saling menjaga. “Gerakan ini akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari RW, RT, Kader Surabaya Hebat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Bunda PAUD, komunitas, hingga perguruan tinggi,” imbuhnya.
Baca Juga: Surabaya Berhasil Tekan Dispensasi Kawin Dini hingga 61,63 Persen Berkat Kolaborasi dan Inovasi
Sebagai langkah nyata untuk mengatasi tantangan urbanisasi dan ancaman moral, Wali Kota Eri menginstruksikan pembentukan Satgas Kampung Pancasila di setiap RW dan RT.
Satgas ini akan memiliki mandat yang luas, pertama adalah mengawasi dan membina anak-anak muda agar tidak terlibat dalam kegiatan negatif seperti geng motor atau berkeliaran di malam hari tanpa tujuan. Kedua, berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah kota dalam menjalankan tugasnya.
“Ketiga, mendorong kebiasaan memilah sampah dari rumah, yang diharapkan dapat menghemat anggaran pengelolaan sampah dan mengalihkannya untuk pendidikan gratis atau modal usaha,” ujar dia.
Keempat, mengembangkan program-program produktif di tingkat kampung untuk menciptakan peluang kerja bagi anak-anak muda setelah lulus sekolah, misalnya dengan mengidentifikasi potensi kampung untuk menyuplai kebutuhan hotel atau pabrik lokal.
Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Gratiskan Penerbitan Surat Sehat untuk Pelajar Surabaya Daftar SMK
“Dan kelima, mengontrol kos-kosan untuk memastikan tidak menjadi tempat yang memberikan contoh buruk bagi anak-anak dan menjaga keamanan lingkungan,” imbuhnya.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu menegaskan bahwa kesejahteraan sejati akan terwujud ketika setiap individu menyadari bahwa rezeki dan kekayaan yang dimiliki adalah titipan Tuhan yang juga menjadi hak orang lain. Ia berharap pertemuan ini menjadi awal untuk menyatukan tekad membangun Surabaya di atas landasan agama dan Pancasila.
"Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab kita bersama sebagai warga Surabaya. Kesejahteraan dan kebahagiaan sebuah kota ada pada rida Tuhan, dan rida Tuhan ada pada perbuatan baik manusia untuk saling menolong," pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi