BACASAJA.ID - Jika biasanya bulan suci Ramadan 1433 H ini, masyarakat melakukan buka puasa maupun terawih dengan sanak saudara, kerabat, mau pun keluarga masing-masing, tidak dengan para nelayan di kawasan pesisir Kota Surabaya.
Sebab, mereka harus menanti hasil tangkapan yang melimpah, kemudian membawanya pulang dan menafkahi keluarga.
Hal tersebut juga dirasakan para ABK (awak badan kapal) sejumlah kapal. Baik yang sedang sandar di dermaga, mau pun yang sedang berlabuh.
Pada Kamis (7/4/2022) dini hari, mereka kedatangan sejumlah petugas kepolisian dari Ditpolair Polda Jatim. Sontak, kedatangan mereka sempat mengejutkan para pelaut.
Namun, di sana mereka justru mengajak makan sahur bersama. Selain itu, juga mengajak beberapa ABK hingga nelayan untuk sahur bersama diatas kapal.
Ibadah salat tarawih dan buka bersama kian khidmat lantaran diiringi suara deburan ombak. Beruntung, ketika beribadah di ruang terbuka, cuaca sedang cerah.
Mulanya, kegiatan tarawih dan sahur bersama hanya diikuti beberapa orang saja. Namun, ketika ada kapal lain yang sedang menyimak, ada sejumlah jamaah dari perahu lainnya yang justru turut meramaikan.
Komandan Kapal KP BRANTAS X-3001, Ipda Alfons mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mengenal satu sama lain di wilayah perairan. Selain itu, juga untuk meminimalisasi angka kriminalitas di kawasan pesisir kota Surabaya.
Tak hanya itu, Alfons menegaskan, pihaknya juga ingin mengobati kerinduan para ABK dan nelayan yang tak bisa menikmati Ramadan dengan keluarga. Mengingat, masih ada tanggungjawab dan tuntutan pekerjaan yang belum terselesaikan.
"Semoga, kerinduan mereka dengan keluarga, untuk salat dan makam bersama bisa terobati. Sebab, kami juga merasakan apa yang mereka rasakan," kata Alfons kepada detikJatim, Kamis (7/4/2022).
Hal tersebut juga diamini Nahkoda Kapal Vianda Sari, Nasrudin. Menurutnya, berbuka, sahur, hingga tarawih di atas kapal memang lebih khusyu'. Namun, tetap saja tak sama seperti halnya bersama keluarga.
"Semoga, tahun depan bisa bareng keluarga, Amin," ujarnya.
Sementara itu, Juru Kemudi Kapal Vianda Sari, Taufik mengungkapkan, seharusnya kapal-kapal lain juga ikut merapatkan barisan untuk melakukan ibadah bersama-sama. Supaya, ibadah Ramadan bisa berlangsung semarak, kendati berada di lautan sekali pun.
"Rasa keakraban dan kebersamaan yang dilakukan petugas dan para pengguna jasa laut tidak hanya berlangsung hari ini, semoga bisa berkelanjutan," tuturnya. (Jem/RG4)
Editor : Redaksi