Bitcoin Makin Menggiurkan, Reli di Atas 30.000 Dolar AS

bacasaja.id
ilustrasi

BACASAJA.ID- Setelah mencetak rekor di tahun lalu, harga bitcoin berpeluang melanjutkan kenaikan di 2021. Ini terlihat saat mata uang digital itu memperpanjang relinya yang memecahkan rekor pada Sabtu (2/1/2021). Memulai tahun ini melonjak di atas 30.000 dolar AS untuk pertama kalinya.

Semakin banyak pedagang dan investor bertaruh bahwa mata uang kripto itu sedang dalam perjalanan untuk menjadi metode pembayaran utama. Bahkan, harga bitcoin bisa melesat hingga US$ 100.000 per btc di penghujung tahun ini.

Harga mata uang kripto paling populer di dunia itu diperdagangkan setinggi 33.099 dolar AS pada Sabtu (2/1/2021), ketika hampir semua pasar lain ditutup selama akhir pekan pertama 2021. Terakhir naik sekitar 12 persen menjadi 32.883 dolar AS.

Bitcoin melambung lebih dari 300 persen pada 2020 dan dengan posisi tertinggi baru telah bertambah lebih dari 50 persen sejak melewati 20.000 dolar AS hanya dua minggu lalu.

Mata uang blockchain itu baru ada sekitar satu dekade atau lebih, dan pada 2020 telah mengalami peningkatan permintaan dari investor AS yang lebih besar, tertarik oleh kualitas lindung nilai yang dirasakan dan potensi keuntungan cepat, serta ekspektasi akan menjadi metode pembayaran utama.

Investor mengatakan terbatasnya pasokan Bitcoin -- yang diproduksi oleh apa yang disebut komputer "penambangan" yang memvalidasi blok-blok transaksi dengan bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika -- telah membantu meningkatkan pergerakan selama beberapa hari terakhir.
Beberapa juga melihatnya sebagai permainan tempat berlindung selama pandemi COVID-19, mirip dengan emas.

"Sangat mungkin bahwa aset itu pada akhirnya akan melewati 100.000 dolar AS per koin," tulis Sergey Nazarov, salah satu pendiri Chainlink, sebuah proyek blockchain global, dalam sebuah surel pada Sabtu (2/1/20201).

"Orang terus kehilangan kepercayaan pada mata uang pemerintah mereka selama bertahun-tahun, dan kebijakan moneter akibat dampak ekonomi dari virus corona hanya mempercepat penurunan ini."
Bitcoin diperdagangkan di banyak bursa, yang terbesar adalah Coinbase, yang sedang bersiap untuk go public guna menjadi bursa mata uang kripto utama AS pertama yang tercatat di Wall Street.

Beberapa mata uang kripto pesaing yang menggunakan teknologi blockchain atau buku besar elektronik yang serupa. Ethereum, terbesar kedua, melojak 465 persen pada 2020 dan menguat hampir tujuh persen pada Sabtu (2/1/2021).

Sementara itu, mengutip laman Coin Market Cap, harga bitcoin tercatat naik 275,17% pada tahun 2020 menjadi US$ 27.725 per btc. Padahal, di 30 Desember 2019 harga bitcoin masih bertengger di level US$ 7.390 per btc.

Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir sepakat 2020 jadi tahunnya bitcoin karena berhasil memberikan return terbesar. Apalagi, jika dilihat dari harga terendahnya, harga bitcoin sudah naik hingga tujuh kali lipat.

"Faktor pendorong utamanya masih sama, yaitu likuiditas dengan adanya pengumuman stimulus US$ 2.000 ke masyarakat di Amerika Serikat (AS) dan Donald Trump juga memberikan restunya, sehingga sentimen tersebut juga mengakselerasi kenaikan dari bitcoin," ungkap Christopher.

Ditambah lagi, saat ini bitcoin juga diakumulasi oleh institusi besar seperti Grayscale, Paypal, Square (milik Twitter), dll. Ditambah adanya upgrade outlook bitcoin dari JP Morgan, turut mendorong semakin banyak institusi yang masuk atau menjadikan bitcoin sebagai alat transaksinya.

"Apakah ini (bitcoin) adalah safe haven? Saya belum memandang itu sepenuhnya, mengingat pandemi sampai saat ini belum berkesudahan. Namun peluang tetap ada ke depannya, dimana orang-orang akan shift dari emas ke bitcoin karena melihat kemudahannya," kata Christopher. (net)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru