TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan kabupaten Tulungagung, Kasih Rokhmat meminta masyarakat tetap tenang, pasca ditemukan anak yang terindikasi Hepatitis Akut.
Sebab, untuk memastikan penyakit ini, pihaknya telah mengirimkan sampel ke Kementerian Kesehatan, dan sedang menunggu hasilnya.
Sampel yang dikirim berupa urin, feses dan darah korban.
“Tapi karena ini penyakit baru yang perlu kewaspadaan, maka kita pantas untuk bersiaga, meskipun tidak perlu sampai ketakutan” jelas Kasih, Senin (9/5/22).
Kasil melanjutkan, untuk pencegahan pihaknya melakukan survey epidemiologi terhadap lingkungan pasien.
Adik pasien yang berusia 4 tahun sempat alami gejala mirip Hepatitis Akut. Namun setelah melalui serangkaian pemeriksaan, ternyata hanya sakit biasa.
“Ada adiknya sakit, ternyata tidak sama dengan almarhum kakaknya dan hari ini sudah pulang dari RS,” jelasnya.
Kasil sebut kasus Hepatitis memang sudah ada di Tulungagung. Namun hepatitis yang terjadi jelas penyebabnya, yaitu hepatitis A,B,C,D, dan E.
Penyakit ini menyerang bagian hati. Penyebabnya pun macam-macam, mulai bakteri, jamur dan virus.
Penyakit ini biasanya menyerang secara sporadis.
Meski demikian, untuk jenis diatas sudah bisa diobati dan rerata sembuh. Sedang hepatitis akut yang terjadi saat ini kejadiannya begitu cepat dan tingkat kematiannya tinggi.
“Yang dimaksud oleh WHO itu, hasilnya negatif semua dengan hepatitis A,B,C,D, dan E,” terangnya.
Terakhir dirinya berpesan pada masyarakat agar segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan, jika ditemukan gejala mual, muntah, diare dan demam.
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun dari Kecamatan Kedungwaru meninggal pada Jum’at (6/5/22) petang kemarin.
Anak ini meninggal dunia di RSUD dr. Iskak, saat menjalani perawatan.
Dari pemeriksaan awal, pasien anak yang meninggal itu terindikasi Hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya.
Gejala yang muncul adalah demam, diare, urine berwarna lebih pekat dan feses berwarna pucat. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya ( Acute hepatitis of unknownaetiology ) pada 5 April 2022 lalu. Penyakit ini menyerang anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan terus bertambah.
Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara, yaitu Inggris (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9),Denmark (6), Irlandia (<5), Belanda (4), Italia (4), Norwegia (2), Perancis (2), Romania (1) dan Belgia(1).
Tujuh belas anak diantaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).
Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus (JP/t.ag)
Editor : Redaksi