TULUNGAGUNG - 2 orang calon jamaah haji (CJH) asal Tulungagung harus menunda keberangkatannya. Sebab 2 CJH itu dinyatakan positif covid-19. Selain 2 CJH, 2 petugas logistik haji gagal berangkat disebabkan hal yang sama.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melalui Kabid P2, Didik Eka mengatakan untuk CJH yang positif covid-19 harus menunda keberangkatan sampai dinyatakan sembuh dari covid-19. Sedang untuk petugas logistik haji, digantikan oleh petugas lainya.
“Untuk CJH yang positif, hari ini (Rabu, 8/6/22) akan didatangi oleh petugas medis,” jelasnya.
Kedua CJH itu berasal dari Kecamatan Ngunut dan Boyolangu. Rencananya besok Kamis dinihari sebanyak 398 CJH, 4 pendamping dan 42 petugas logistik haji akan diberangkatkan dari Pendopo Kabupaten Tulungagung.
Dengan penundaan ini, maka CJH yang diberangkatkan berjumlah 396 orang. Kedua CJH yang positif akan diobati hingga 5 hari kedepan. Lalu dilanjutkan dengan usap PCR.
“Jika hasilnya positif ya ditunda lagi, jika negatif maka kami serahkan pada Kemenag untuk memberangkatkan,” jelas Didik.
Mereka bisa tetap berangkat haji asalkan sembuh asalkan pemberangkatan CJH masih ada. Mereka akan disusulkan di kelompok terbang yang masih ada.
Jika belum sembuh hingga penerbangan terakhir, keberangkatan mereka akan ditunda pada tahun depan. Usap PCR pada CJH dilakukan hari ini di 32 Puskesmas.
Selain harus negatif covid-19, CJH diwajibkan setidaknya sudah vaksin 2 kali, dan vaksin meningitis. Bukti vaksin akan dilampirkan dalam kartu keterangan berukuran 10 kali 15 cm yang dikalungkan.
“Jadi kalau sebelum pandemi hanya vaksin meningitis, sekarang diwajibkan minimal vaksin covid-19 dosis 2,” jelasnya.
Pemberangkatan CJH tahun ini merupakan yang pertama kalinya sejak pandemi covid-19 di awal 2020 lalu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara pelaksanaan ibadah haji bagi umat di luar Arab Saudi.
Setelah pandemi terkendali, tahun 2022 dibuka kembali kran untuk pelaksanaan ibadah haji dari luar Arab Saudi. (JP/t.ag)
Editor : Redaksi