JAKARTA - Laporan Bank Indonesia menyebutkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan IV-2024 tumbuh 1,39 persen. Pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan pada triwulan III-2024 yang sebesar 1,46 persen secara tahunan.
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan harga rumah. Harga rumah tipe besar meningkat dari 1,04 persen pada triwulan III menjadi menjadi 1,46 persen pada triwulan IV-2024.
Sedangkan harga rumah tipe kecil dan menengah tumbuh 1,84 persen dan 1,31 persen. Pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan triwulan III masing-masing tumbuh 1,97 persen dan 1,33 persen," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dikutip dari RRI, Sabtu (15/2/2025).
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) BI juga menunjukkan, penjualan properti residensial di pasar primer menurun. Terutama rumah tipe kecil dan menengah, sementara rumah tipe besar penjualannya justru meningkat.
BI mencatat, secara keseluruhan, pertumbuhan penjualan properti residensial mengalami kontraksi sebesar 15,09 persen secara tahunan. Kontraksinya lebih dalam dibandingkan triwulan III-2024 yang tercatat sebesar 7,14 persen.
"Penjualan rumah tipe kecil dan menengah pada triwulan IV masing-masing terkontraksi 23,70 persen dan 16,61 persen. Sementara penjualan rumah tipe besar tumbuh 20,4 persen," ucap Denny.
Dari sisi pembiayaan, sumber utama pendanaan untuk pembangunan properti residensial masih berasal dari dana internal pengembang. Pangsanya mencapai 74,38 persen.
Sedangkan dari sisi konsumen, mayoritas pembelian rumah di pasar primer dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pangsanya sebesar 72,54 persen dari total pembiayaan. (*)
Editor : Redaksi