JAKARTA - Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat dengan nama kepausan Paus Leo XIV terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April lalu.
Kardinal Prevost terpilih menjadi Paus Leo XIV setelah proses conclave atau pemilihan Paus baru berlangsung tiga putaran.
Prevost menjadi Paus ke-267 dan merupakan Paus pertama berasal dari Amerika Serikat dalam 2 ribu tahun. Ia lahir di Chicago pada September 1955.
Paus Leo XIV Resmi Dilantik
Paus Leo XIV resmi dilantik menjadi Pemimpin Gereja Katolik Sedunia usai prosesi konklaf, Kamis (8/5/2025) waktu setempat. Penantian panjang ini menjadi salah satu sejarah dalam kepimpinan gereja katolik yang menjadi sorotan publik.
Umat Katolik tentunya menantikan siapakah sosok pengganti yang pantas meneruskan visi-misi mendiang Paus Fransiskus. Sebelum wafat, Paus Fransiskus terkenal dengan gaya kepemimpinan yang sederhana, fokus pada isu-isu sosial, keadilan sosial.
Pada tahun 2024 silam, tepatnya pada bulan September, Paus Fransiskis berkesempatan berkunjung ke Indonesia dalam tugas apostoliknya. Tidak disangka, antusias mantan Pemimpin Gereja Katolik Sedunia itu diambil hangat oleh masyarakat Indonesia.
Pernah Datangi Papua
Paus asal Amerika Serikat yang baru dilantik itu juga pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 2003 silam.
Dua puluh dua tahun yang lalu, saat dirinya masih menjadi pastor Gereja Katolik, ia menyempatlan datang ke Papua.
Lantas seperti apakah perjalanannya dalam mengunjungi Indonesia pada saat itu? Melansir dari Instagram Katolik Garis Lucu, berikut adalah catatan singkat perjalanannya mengunjungi Papua.
Kisahnya di Indonesia bermula pada tahun 2003. Pastor Robert Prevost datang ke Sorong, Papua dalam kapasitasnya sebagai Prior Ordo Santo Agustinus (OSA).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari perayaan 50 tahun karya OSA di Tanah Papua. Hal ini merupakan tonggak penting dalam sejarah pelayanan misioner di wilayah timur Indonesia.
Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam pastoral dan akademis, dan dikenal karena pendekatan yang moderat dan sinodal. Kehadiran beliau kala itu meninggalkan kesan mendalam bagi umat dan para imam OSA di Papua.
Pimpin Satu Miliar Umat Katolik
Tidak ada yang menyangka bahwa 22 tahun kemudian, pria gagah dan cerdas itu memimpin lebih dari satu miliar umat Katolik di dunia. Kini Paus Leo XIV memiliki tanggung jawab memikul tanggung jawab besar dalam menghadapi tantangan Gereja.
Namun sebagian umat Katolik di Indonesia, khususnya Papua, terpilihnya Paus Leo XIV bukan hanya peristiwa global. Melainkan juga kisah yang dekat, karena mereka pernah bersua langsung dengannya.
Banyak masyarakat Indonesia yang berharap, setelah naik takhta, Paus Leo XIV dapat mengunjungi Indonesia kembali. Dan kembali menyapa umat Katolik yang berada di Papua dan juga seluruh Indonesia. (RRI)
Editor : Redaksi