Penyebaran Covid-19 di Tulungagung Dipuncak Transmisi Second Wave

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 04 Des 2020 21:38 WIB

Penyebaran Covid-19 di Tulungagung Dipuncak Transmisi Second Wave

i

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kabupaten Tulungagung menggelar operasi yustisi didepan kantor Kecamatan Ngantru oleh Tiga Pilar, Jum’at (4/12/20) pagi. (foto: noyo)

BACASAJA.ID - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kabupaten Tulungagung menggelar operasi yustisi didepan kantor Kecamatan Ngantru oleh Tiga Pilar, Jum’at (4/12/20) pagi.

Dan berhasil menjaring 15 orang pelanggar. Mereka kedapatan tidak memakai masker saat berkendara di jalan raya.

Jubir Gugus Tugas, Galih Nusantoro mengatakan, saat ini Tulungagung masih berada di puncak transmisi second wave.

Sejak akhir November lalu Tulungagung berubah dari zona kuning ke zona oranye Covid-19. Dengan begitu, sesuai dengan instruksi Bupati nomer 2 tahun 2020. Pemerintah Kabupaten Tulungagung perlu mengambil beberapa langkah, untuk membuat penyebaran Covid-19 di Tulungagung kembali terkendali.

"Mulai dari pengetatan protokol kesehatan di masyarakat. Dan bahkan kegiatan malam atau jam malam, harus dibatasi lagi,” ujar Jubir Gugus Tugas, Galih Nusantoro, Jum’at (4/12/20).

Jam malam yang sedianya dimulai pada pukul 23.00 hingga 04.00 akan dirubah pada pukul 22.00 hingga 04.00.

Disamping itu mewajibkan masyarakat memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak dan mencuci tangan.

“Banyak kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak kita batalkan ujinya,” kata Galih.

Disinggung soal operasional toko. Galih menghimbau agar tutup lebih awal. Jika biasanya tutup pukul 9 malam, maka dimajukan menjadi jam 8 malam. Begitu juga dengan tempat nongkrong (cafe) yang lagi marak di Tulungagung. Cafe ditenggat hingga pukul 22.00 tutup.

Lalu pihaknya juga meningkatkan operasi yustisi yang awalnya 3 kali dalam seminggu, menjadi 5 kali seminggu. " Nantinya kebijakan ini akan dievaluasi lagi dalam 14 hari kedepan, " ujar Galih.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto mengatakan, operasi ini untuk melihat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Kalau lihat data jumlah penderita Covid-19 seminggu terakhir Tulungagung cukup tinggi. Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk menekan angka penularan.

“Kita tekan penularannya, kita naikan angka kesembuhan,” kata AKBP Handonk.

Dari data Gugus Tugas, per Jum'at (4/12/20) malam , ada 14 tambahan pasien baru dan 16 pasien sembuh.

Angka terkonfirmasi positif di Kabupaten Tulungagung, sudah mencapai 708 kasus, dan sembuh sebanyak 540 orang, meninggal 7 orang. 40 orang menjalani perawatan, 12 dikarantina dan 109 diisolasi (noyo/las).

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU