Minyak Goreng Langka Di Tulungagung, Warga Curiga Ada Penimbunan

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 18 Feb 2022 18:30 WIB

Minyak Goreng Langka Di Tulungagung, Warga Curiga Ada Penimbunan

i

Lenyap, rak migor di salah satu swalayan di Tulungagung kosong.

BACASAJA.ID - Sudah satu bulan pemerintah menetapkan satu harga untuk minyak goreng (migor).

Harga migor dipatok 14 ribu rupiah perliter di seluruh Indonesia. Sayang, migor satu harga itu tak dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Masyarakat kesulitan mendapat migor. Bahkan persediaan migor di rak toko swalayan selalu kosong.

Di sisi lain muncul pedagang migor dadakan di media sosial. Mereka mempunyai berdus-dus migor, padahal di pasaran terjadi kelangkaan.

Migor yang dijual di media sosial harganya diatas ketentuan pemerintah. Mereka menjual dengan harga 18-21 ribu rupiah per liter.

Sayangnya meski banyak keluhan kelangkaan migor, Satgas Pangan yang dipandegani Polres Tulungagung tak kunjung bertindak.

Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya baru akan melakukan operasi pasar migor.

"Kita cek dulu kendalanya dimana, sumbatan distribusi dimana?" kata Kapolres, Jum'at (18/2/22).

Disinggung banyaknya pedagang migor dadakan di media sosial, Kapolres katakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Jika terbukti ada penimbunan atau permainan, maka pihaknya tak segan menindak pedagang nakal tersebut.

"Kalau itu ada indikasi penimbunan, pelanggaran hukum kita tindak," katanya dengan tegas.

Padahal Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Tulungagung melalui Kabid Perdagangan, Nur Laili katakan pasokan minyak goreng di Tulungagung normal.

Dalam sehari ada sekitar 30 ribu liter pasokan minyak ke Tulungagung. Jumlah itu sesuai dengan perhitungan kebutuhan harian masyarakat Tulungagung.

"Kalau pasokan perhari sekitar 30 ribu perliter," ujar Nur Laili beberapa waktu lalu.

Terpisah, Fatah warga Plosokandang kecamatan Kedungwaru mengeluh sulitnya mencari migor.

Dirinya sudah mencari di beberapa toko ritel modern dan swalayan modern. Namun rak minyak goreng nampak kosong.

"Sudah sebulan ini sulit mencari migor," jelas Fatah.

Saat ditanyakan kenapa tidak membeli di media sosial, Fatah katakan harga migor di medsos harganya masih diatas harga yang ditentukan pemerintah.

Dirinya mengaku heran dengan penjual di medsos yang bisa mempunyai migor dalam jumlah banyak, sementara stok di pasaran hilang.

"Kok saya menduganya ada permainan di distributor atau upaya penimbunan," ujar pria berkacamata tersebut. (JP/t.ag/RG4)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU