SURABAYA - Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Mohammad Nasih, menyampaikan, sejatinya menentukan pilihan dalam pemilu sama halnya dengan menentukan jurusan atau Program Studi (prodi). Hal ini disampaikannya, saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk ‘#DemiIndonesiaCerdasMemilih’ di Gedung Dyandara Convention Center, Surabaya, Selasa (6/2/2024).
"Milih dalam pemilu itu seperti milih fakultas dan seperti milih program studi. Oleh karena itu ya kawan-kawan semuanya, memilah dan memilih mana yang terbaik. Karena sejatinya saat mahasiswa menentukan jurusan, mereka akan mempertimbangkan betul pilihan tersebut baik dari segi prospek kerja atau pun passion mereka,” kata Prof. Nasih.
Baca juga: HTTS 2025: Pemkot Surabaya Teguhkan Komitmen Jaga Generasi Muda dari Bahaya Rokok
Lebih lanjut, Prof. Nasih menerangkan, dalam menentukan pilihan dalam pemilu bukan hanya tentang hari ini tetapi juga soal membangun masa depan. Ia tidak ingin mahasiswanya terjebak dalam praktek money politic dan terjebak pada pilihan sesaat.
“Bukan hanya untuk hari ini tetapi juga untuk masa depan. Bukan hanya untuk masa depan pemilih tetapi juga untum masa depan Indonesia," terang Prof. Nasih.
Di UNAIR sendiri, Prof. Mohammad Nasih menyebut sebagian besar dari mahasiswa baru UNAIR adalah pemilih pemula, sehingga mereka masih memerlukan arahan dan bimbingan agar tetap bijak dalam memilih.
Baca juga: 3 Guru Besar Bersaing di Bursa Calon Rektor Surabaya, Siapa Bakal Gantikan Prof Nasih?
Pihaknya menegaskan, peran kampus sebagai sarana akdemik telah memberikan bimbingan, bahkan deklarasi anti politik uang yang digalakkan kepada para mahasiswa baru. Tujuannya, agar supaya budaya demikian dapat dihindarkan dan juga berdampak positif pada lingkungan sekitar seperti keluarga.
“Jadi sejak awal kita berharap yang nanti bisa ditularkan ke keluarga,” tegas Prof. Nasih.
Baca juga: Pertama Kali! Kota Surabaya jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan ICAS ke-13
Prof. Nasih mengungkapkan, setidaknya tercatat ada 1.700 mahasiswa UNAIR yang akan ikut berpartisipasi dalam ajang Pemilu 2024 mendatang. Sehingga deklarasi tersebut adalah pembelajaran awal agar mereka terhindar dari pilihan sesaat.
“Pembalajaran awal agar kawan-kawan mahasiswa benar benar memilih untuk memilih jangka panjang bukan sesaat,” pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi