BACASAJA.ID - Bagi warga Surabaya, siapa yang tidak tahu dengan tempat wisata Surabaya Carnival Night Market (SCNM). Namun, kini wisata yang bisa dinikmati bersama keluarga tersebut sudah mulai diratakan.
Bagaimana tidak? Kemunculan virus corona membuat sektor pariwisata mampet karena dilarang beroperasi di tengah pandemik ini. Bahkan, kondisi SCNM sudah sepi pengunjung sejak Maret 2020 lalu.
Kendati mengalami penutupan, warga sekitar yang pernah berkunjung masih sempat melihat sisa-sisa reruntuhan di lokasi untuk sekedar bernostalgia.
Salah satu warga Jalan Siwalankerto Surabaya, Yuni bersama ketiga anaknya tengah memandangi lahan seluas 14 hektare yang berisi puluhan wahana bermain tersebut. Kedatangannya untuk bernostalgia dan membayangkan bagaimana serunya ketika ia bersama keluarganya pernah bermain di tempat wisata ini.
“Pingin lihat-lihat saja mas sambil ngajak anak-anak saya yang masih kecil-kecil ini, soalnya dulu pernah kesini sebanyak tiga kali. Jadi keingat dulu kalau malam bagus suasananya banyak lampu-lampu,” kata Yuni ditemui di lokasi.
Yuni pun sangat menyayangkan dengan penutupan tempat wisata ini. Meski di rasa mahal, menurutnya SCNM bisa menjadi tempat liburan alternatif di dalam kota.
“Ya sangat sayang sekali mas kalau wisata ini ditutup. Saya juga kadang kesini. Kan ini dekat dengan rumah. Jadi kalau liburan ndak perlu jauh-jauh harus ke Malang atau kemana keluar kota lainnya,” ucapnya.
Yuni mengakui jika tiket masuk ke SCNM dirasa mahal, hanya kalangan menengah ke atas yang bisa sering ke tempat wisata tersebut. Hal itu lah yang menurutnya membuat tempat ini semakin sepi.
“Mahal ini mas tiketnya, Rp50-60 ribuan. Makanya saya gak sering-sering banget ke sini. Itu sudah dapat beberapa wahana, tapi ya tetap saja menurut saya mahal,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Diah yang kebetulan bersama dua kawannya tengah melihat kondisi SCNM terkini. Menurutnya SCNM sepi peminat lantaran tiketnya yang kurang terjangkau.
“Mahal sih mas kalau menurut saya, kayaknya itu yang membuat sepi pengunjung juga.
Mereka juga sempat memanfaatkan hal ini untuk berswafoto dengan latar belakang pembongkaran SCNM.
“Gak apa-apa bagus biar bisa jadi sejarah meskipun sudah dibongkar,” ucap Diah sembari tertawa.
Diah juga mengaku sangat menyayangkan apabila tempat wisata yang didalamnya banyak wahana bermain ini harus tutup. Karena tempat wisata seperti ini jarang ada di kota besar seperti Surabaya ini.
“Ya sayang banget mas, TRS aja udah ditutup. Itu malah murah tiketnya. Dulu pas SD bisa masuk gratis hanya nunjukin rapor yang dapat rangking. Sekarang SCNM tutup nggak ada wisata yang dekat,” katanya memungkasi. (Arry/rga)
Editor : Redaksi