Merapi Meletus, 150 Orang Mengungsi, AirNav Peringatkan Pilot

bacasaja.id
Anak-anak di sekitar lereng tengah melihat luncuran awan panas Gunung Merapi di Dusun Turgo. | twitter Sukiman Merapi

BACASAJA.ID - Sebanyak 150 orang warga Dusun Turgo dilaporkan mengungsi ke Barak Pengungsian Purwobinangun, Pakem, Sleman, Rabu (27/1/2021) petang. Ratusan orang itu diketahui diangkut oleh sejumlah armada truk untuk menghindari dampak letusan Gunung Merapi.

"Ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Oleh sebab itu kami memutuskan untuk mengungsikan orang-orang ke sini," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto, Rabu (27/01/2021) malam.

Walau demikian, Joko menyebut tidak seluruh warga Dusun Turgo yang diungsikan. Soalnya, tidak seluruh area itu masuk dalam jangakuan potensi bahaya.

Menurut Joko, ratusan warga yang mengungsi tersebut menghuni bantaran Kali Boyong. Awan panas guguran Merapi itu sendiri diketahui mengarak ke Barat Daya, hulu Kali Boyong dan Kali Krasak.

"Semua warga Dusun Turgo ada sebanyak kurang lebih 500-a orang. Tapi yang bahaya hanya RT 3 dan RT 4 yang jumlahnya ada 150-an orang itu," papar Joko.

Sementara itu, dalam kurun waktu 14 jam terakhir, Gunung Merapi tercatat menyemburkan awan panas sebanyak 36 kali. BPPTKG DIY sendiri memperingatkan warga untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari Gunung Merapi.

Lantaran itu, AirNav Yogyakarta pun menerbitkan pengumuman kepada airmen atau ashtam. Isi woro-woro itu adalah peringatan bagi para pilot terhadap potensi abu vulkanik.

"Kami sudah menerbitkan pengumuman peringatan kepada astam untuk para pilot tentang potensi abu vulkanik," papar General Manager AirNav Yogyakarta, Ratna Mustikaningsih.

Peringatan itu sendiri disebar ke Bandara Adisutjipto, Adisoemarmo, dan Bandara Yogyakarta International Airport atau YIA.

“Hingga pukul 15.30 WIB ini di bandara Yogya (Adisutjipto dan YIA), tidak ditemukan abu vulkanik, jadi tetap beroperasi biasa," ujarnya. (tna/pmk/rga)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru