Banyak Tembok Pemecah Ombak Rusak, Warga Pesisir Lamongan Terancam

bacasaja.id
Kondisi tembok pemecah ombak di Desa Desa Labuhan, Lamongan, Jumat (12/2/2021) | Amok/Bacasaja.id

BACASAJA.ID - Ratusan nelayan di Lamongan, Jawa Timur terpaksa harus menyandarkan perahunya berhenti alias tidak melaut untuk mencari ikan akibat cuaca buruk di perairan laut utara (pantura).

Tak hanya nelayan yang tidak berani melaut, tetapi juga infrastruktur jalan yang rusak ditambah tembok pemecah ombak pun mengalami kerusakan parah lantaran di terjang gelombang tinggi.

Baca juga: Nelayan di Surabaya Timur Masih Dihantui Gelombang Tinggi

Selain itu, sejumlah bangunan rumah warga Desa Labuhan, Kecamatan Brondong yang terletak berada di pesisir pantai juga terancam rusak akibat diterjang ombak.

Perangkat Desa Labuhan Hedi Rusli mengatakan, gelombang tinggi yang menerjang wilayahnya tersebut sudah terjadi sejak akhir Januari 2021 lalu dan sudah menghancurkan tembok pembatas pantai hingga 30 meter lebih.

"Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas juga sudah turun ke lokasi. Sebenarnya ada banyak tembok pembatas yang rusak, tapi hanya 4 yang paling parah," kata Rusli, Jumat (12/2/2021).

Selain mengakibatkan kerusakan, gelombang tinggi juga membawa material sampah laut hingga menutupi ruas jalan sepanjang 1 kilometer lebih dan membuat pengguna jalan terganggu karena bau busuk yang menyengat.

"Kebiasaan warga disini yang membuang sampah di laut, akhirnya saat gelombang pasang sampah-sampah itu ikut terbawa ombak dan menutup jalan seperti yang mas lihat ini," terangnya.

Meski terjadi gelombang tinggi, namun hal itu tidak membuat kerusakan di objek wisata di pantai kutang Lamongan dan mengakibatkan jumlah pengunjung menurun.

"Kalau di Pantai Kutang aman mas, hanya saja lokasi parkir motor dan mobil sedikit mengalami abrasi. Untuk jumlah pengunjung masih seperti biasanya," ungkapnya.

Terkait hal ini, Rusli berharap kepada pemerintah daerah agar segera memperbaiki tembok pembatas pantai yang rusak, serta cuaca buruk segera berakhir, sehingga warga setempat bisa kembali melaut.

"Harapan segera diperbaiki, karena kalau tidak abrasi ini akan semakin meluas terutama tembok pemecah ombak yang baru kita bangun ini," pungkasnya. (Amok/rg4) 

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru