BACASAJA.ID - Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Tim Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya masih dalam tahap uji hewan. Bila sesuai rencana, diperkirakan sudah bisa dimanfaatkan atau diedarkan pada akhir tahun 2021.
Baca juga: HTTS 2025: Pemkot Surabaya Teguhkan Komitmen Jaga Generasi Muda dari Bahaya Rokok
Hal ini diungkapkan langsung oleh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. Uji klinis diperkirakan akan selesai pada September atau Oktober 2021.
"Hari ini kita diskusi dengan BPOM, Prof Nyoman bersama Tim Peneliti Unair untuk assesmen dengan teman-teman BPOM. Kemarin saya baca betit, Bu Penny (Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, red) sudah mengisyaratkan, mudah-mudahan dua bulan setelah uji klinis itu bisa dikeluarkan," ungkap Prof Nasih, Senin (12/4/2021).
Baca juga: 3 Guru Besar Bersaing di Bursa Calon Rektor Surabaya, Siapa Bakal Gantikan Prof Nasih?
"Sehingga Oktober atau November sudah bisa dimanfaatkan dengan status pemanfaatan tertentu," sambung dia.
Menurut Prof. Nasih, secara teknis tidak ada masalah untuk soal produksi massal Vaksin Merah Putih. Sebab, hal itu merupakan kewenangan Pemerintah dan Industri. "Secara teknis kita sudah laporan. Terakhir yang disuntikkan uji tahap hewan itu sehat dan tidak berdampak ini itu. Nanti laporan teknisnya akan disampaikan," terangnya.
Baca juga: Pertama Kali! Kota Surabaya jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan ICAS ke-13
Prof. Nasih juga mengaku pada Senin (12/4/2021) ini akan ada evaluasi dari BPOM. "Mudah-mudahan hasilnya bagus. BPOM sejak awal memang terlibat ikut secara langsung, sehingga mudah-mudahan tidak ada alasan apa pun, untuk kemudian tidak memfasilitasi," harapnya. (byta)
Editor : Redaksi