H-10 Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Tulungagung Merosot Tajam

bacasaja.id

BACASAJA.ID - Pemerintah pusat memberlakukan PPKM darurat di sejumlah kota/kabupaten. Untuk pulau Jawa-Bali, PPKM darurat diberlakukan mulai 3-20 Juli mendatang.

Dalam PPKM darurat, kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi menularkan covid-19 dibatasi, termasuk pelaksanaan Idul Adha yang jatuh pada 20 Juli mendatang.

Baca juga: Sapi Kurban Bantuan Presiden Prabowo Disembelih di Masjid Al-Muhajirin

Dampak PPKM darurat ini begitu berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. Khususnya penjual hewan ternak untuk kurban. Penjualan hewan kurban di H-10 Idul Adha merosot hingga 30 persen.

Salah satu penjual kambing kurban, Shaim Shoimun Soleh misalnya, pria bertubuh gempal ini biasanya bisa menjual sekitar 100 binatang kurban di H-10 Idul Adha.

Namun kondisi saat ini, pihaknya hanya mampu menjual separuhnya saja.

“Kalau sekarang cuma 30 persen saja yang sudah terjual,” ujar perwira di Polres Tulungagung ini.

Itupun berasal dari pembeli yang sudah berlangganan tiap tahun membeli hewan kurban padanya.

Setiap musim kurban, biasanya dirinya sudah menyiapkan sekitar 150 kambing untuk kurban.

Kisaran harga untuk 1 ekor kambing bervariasi, mulai dari 2,5 juta hingga 5 juta per ekor, tergantung ukuran kambing.

Harga ini sudah mengalami kenaikan sekitar 200-500 ribu perekor dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Tuntaskan Hewan Kurban dari DPD, DPC PDIP Probolinggo: Bentuk Keberpihakan pada Wong Cilik

Kondisi sepinya penjualan hewan kurban ditambah dengan dibatasinya hajatan.

Padahal saat bulan Besar penanggalan Jawa yang bersamaan dengan bulan Dzulhijah penanggalan Komariyah merupakan bulan hajatan.

Dalam bulan ini masyarakat Jawa menganggap sebagai bulan baik untuk hajatan.

Dalam hajatan, biasanya mereka menyuguhkan masakan berbahan daging, baik sapi maupun kambing.

“Apalagi orang hajatan juga dibatasi,” kata Shoim.

Baca juga: PDIP Surabaya Kurban 12 Sapi, Wali Kota Eri Cahyadi Sumbang Sapi 1,02 Ton

Shoim menjelaskan kondisi ini dialami oleh hampir semua pedagang ternak. Dirinya sempat memantau penjualan kambing di pasar hewan.

Nyatanya banyak penjual yang mengeluhkan sepinya pembeli jelang Idul Adha ini.

“Hampir semua mengeluhkan kondisi ini,” katanya.

Disinggung apakah hal ini berpengaruh terhadap biaya operasional? Shaim jelaskan tidak begitu berpengaruh. Pasalnya dirinya sudah berhitung kebutuhan pakan dan operasional ternaknya.

Meski demikian dirinya yakin kambing miliknya bakal laku semua. Biasanya penjualan mengalami peningkatan pada H-3 Idul Adha. (Noyo/JP).

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru