SURABAYA - Penahanan Kyai 212 Fahim Mawardi oleh Aparat Penegak Hukum (APH) terkait kasus predator sex di Ponpes Al-Djaliel 2 Jember mendapat respon positif publik.
Salah satu komentar muncul dari Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) Firman Syah Ali, yang pada tahun 2021 lalu dituduh sebagai Keturunan PKI oleh Kyai 212 Fahim Mawardi.
Baca Juga: Kunjungi Ponpes, Menko PMK Muhadjir Kagumi Sistem Pendidikan Shiddiqiyyah
Kepada Media, Firman Syah Ali yang akrab disapa sebagai Cak Firman berkomentar singkat sekali "Ya Jabbar Ya Qohhar, NU sangat keramat".
Baca Juga: Pengacara Mas Bechi Sebut Saksi Jaksa Terlalu Dipaksakan
Panglima Daerah NABRAK Sumenep KH Ahmad Qusyairi Zaini menambahkan "NU adalah organisasi pewaris dan penerus dakwah walisongo. Para pendiri NU rata-rata secara nasab dan sanad keilmuan nyambung ke Walisongo. Jadi NU adalah bahtera perjuangan para waliyullah. Sepinter dan sehebat apapun kita jangan sampai menyerang dan menyakiti NU, atau kalau tidak, maka tunggu tanggal mainnya. Barangsiapa menyakiti kekasih-kekasih Allah berarti sedang menantang perang pada Allah" tandas Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumenep ini.
Baca Juga: Sidang Mas Bechi, JPU Datangkan 5 Saksi Tambahan
Wakil Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) KH Abdul Hamid Roqib mengucapkan terima kasih kepada aparat penegak hukum. "Kepada APH kami ucapkan terima kasih karena tangguh dan teguh, tegak lurus menegakkan hukum apa adanya, walaupun banyak tekanan dari berbagai arah, seakan memenjarakan fahim sama dengan menyerang islam. Aparat Penegak Hukum tidak peduli terhadap upaya Ulamaisasi Kriminal, kami sangat mengapresiasi dan sekali lagi berterima kasih" pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Palalang Pakong Pamekasan ini. (FSA)
Editor : Redaksi