BATAM - Salah satu biang banjir yang kerap terjadi akibat hujan deras adalah menumpuknya sampah di parit dan sungai. Tumbukan sampah itu menghambat aliran air, selain mengganggu pemandangan.
Peduli akan lingkungan hidup, terutama efek banjir yang dikeluhkan masyarakat - sekelompok anak muda Kota Batam membentuk Ksatria Batam dan menggebrak dengan membersihkan setiap tempat, parit dan sungai dari tumpukan sampah.
Kurang lebih 1,2 ton sampah disikat dan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir dalam aksi perdananya. Mereka bergerak melawan banjir dengan aksi nyata tanpa perlu dukungan dan support pihak lain.
Adalah Dio Prayogi - seorang konten kreator, yang menggerakkan sekelompok anak-anak muda Kota Batam untuk peduli terhadap lingkungan tersebut.
"Kegiatan bersih-bersih sampah ini sebenarnya spontan atas kemauan bersama.!" katanya.
Menurut Dio, semua orang lebih suka mengeluh dan menyalahkan pihak lain ketika terjadi banjir. Mereka tidak mau melihat ke dalam diri masing-masing dan memulai gerakan bersama untuk membersihkan lingkungan di semua tempat, dari hilir sampai hulu.
"Kenapa gak kita mulai dengan kesadaran diri untuk langsung bertindak bersama-sama," ujarnya.
Dio berharap sekelompok anak muda yang dimotori tersebut dapat menginspirasi kelompok masyarakat lainnya untuk melakukan kegiatan yang sama.
"Kalau semua pihak peduli dan mau bersikap bersih, masalah banjir mungkin tidak akan terjadi lagi di Batam ketika hujan deras sekalipun." tegas Dio.
Ksatria Batam akan terus mengembangkan kegiatan ke dalam banyak hal. Selain persoalan kebersihan lingkungan hidup, mereka juga bertekad menjadi wadah anak-anak muda yang kreatif dan mandiri.
"Ksatria Batam akan menjadi wadah berkumpul anak-anak muda yang mau maju bersama. Kita bisa saling bertukar ide dan gagasan, serta saling memberikan masukan untuk berkarya untuk diri sendiri dan lingkungan." jelasnya. (BN)