Menyelaraskan Manajemen SDM dengan Kaderisasi untuk Kinerja Optimal

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 16 Mei 2024 20:19 WIB

Menyelaraskan Manajemen SDM dengan Kaderisasi untuk Kinerja Optimal

i

Mirza Akmal Putra, Mahasiswa Universitas Hayam Wuruk Perbanas

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menjadi bidang yang cukup diperhatikan beberapa waktu terakhir. Pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama bagi Gen Z dan Millenial sangat digembar-gemborkan. Jumlah dua generasi ini sangat besar sehingga mendapatkan perhatian yang besar. Gen Z dan Millenial yang sebagian besar terkelola melalui organisasi pasti pernah merasakan “proses” MSDM melalui “kaderisasi”.

Pemerintah Indonesia menghadapi generasi muda yang naik signifikan ini dengan grand design Indonesia Emas 2045. Grand design ini menjadi cukup viral dan diturunkan menjadi Generasi Emas 2045. Hal tersebut pun didukung pula oleh Presiden Jokowi.

Pembaruan kondisi yang tak sering dialami oleh Indonesia ini membuat MSDM turut memodifikasi diri. Mulai dari MSD berbasis teknologi, artifical intellegence, hingga hijau. MSDM adalah bidang yang bertanggung jawab untuk dapat mengembangkan generasi muda Indonesia. Jangan lupa, kaderisasi adalah salah satu proses dari MSDM.

Kaderisasi ialah langkah pendewasaan anggota organisasi untuk dapat memahami secara utuh tujuan dan mencapai tujuan dari sebuah organisasi. Istilah kaderisasi sering muncul pada organisasi kepemudanaan dan politik tanpa disadari bahwa hal tersebut merupakan bagian dari MSDM. Jika proses kaderisasi berjalan dengan baik maka kualitas dari anak muda yang menjadi “kader” akan otomatis meningkat.

Pembekalan kader dengan berbagai hal untuk dapat mencapai tujuan termasuk dalam sesuatu yang perlu dilakukan di kaderisasi. Teori MSDM mengatakan bahwa pembekalan diadakan dengan tiga basis alasan kebutuhan, yaitu dibutuhkan oleh individu, bagian, dan organisasi itu sendiri.

Pembekalan juga harus dilaksanakan dengan perencanaan yang komplit dan relevan dengan alasan-alasan kebutuhan tersebut. Survei, wawancara individu, dan analisa fungsi bagian menjadi tiga cara untuk mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan.

Penyelarasan MSDM dengan kaderisasi perlu dilakukan mengingat acap kali pembekalan tidak seirama dengan apa yang menjadi kebutuhan dan justru melenceng jauh. Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan tidak tercapai jika proses analisa kebutuhannya saja keliru.

Inilah alasan mengapa MSDM merupakan bidang yang krusial dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. (*)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU