SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki sejumlah langkah-langkah preventif dalam menjaga ketahanan keluarga. Di antaranya, menyediakan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di 487 Balai RW se-Surabaya. Layanan tersebut, menyangkut konseling dan bimbingan bagi keluarga, perempuan, remaja, dan anak-anak.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga memiliki layanan aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (SIAP-PPAK). Aplikasi ini merupakan sarana layanan pengaduan online, jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Baca Juga: Tangani Banjir di Surabaya, Pemkot Kembalikan Fungsi Bozem Makam Putat hingga Bangun Saluran
Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani pun kembali memberikan penguatan atau parenting kepada para orang tua, di Puspaga Balai RW 1 Kelurahan Menanggal Surabaya, Senin (5/8/2024). Dalam kesempatan tersebut, tema yang diusung adalah Pengendalian Emosi Orang Tua dalam Pengasuhan Positif untuk Mewujudkan Ketahanan Keluarga.
“Kami ingin menciptakan anak-anak yang sehat dan sukses. Semua berawal dari keluarga, yakni pendampingan orang tua. Balai RW sekarang sudah ada layanan Puspaga, dan kita memberikan penguatan secara rutin,” kata Bunda Rini Indriyani dikutip Kamis (8/8/2024).
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gerak Cepat Tangani Plengsengan Bozem Jebol dan Genangan di Beberapa Titik
Bunda Rini Indriyani menjelaskan, layanan Puspaga menyediakan berbagai pendampingan hingga konseling bagi masyarakat. “Menjadi orang tua saat ini tidak mudah, dunia digital terus berkembang maka kita harus sama-sama belajar. Tadi yang ikut kegiatan ini ada yang anaknya sudah berkeluarga, kuliah, dan macam-macam. Kuncinya adalah komunikasi,” jelasnya.
Dengan demikian, Bunda Rini Indriyani melihat bahwa ada permasalahan yang sebetulnya tidak bisa diatasi seorang diri. Melalui Puspaga, pemkot membuka ruang bagi masyarakat untuk melakukan konseling.
Baca Juga: Pemkot Surabaya dan Bea Cukai Minta Warga Lapor Jika Temukan Penjualan Rokok Ilegal
“Ketika ada seseorang berdiskusi atau meminta pendapat pada psikolog yang ada di Puspaga, maka dia sedang meminta bantuan atau solusi yang tepat. Jangan sampai datang kepada orang yang salah, karena itu bisa berbahaya,” pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi