Kucurkan Rp 326 Miliar, Bank Jatim Dukung Proyek Phonska V

author Redaksi

- Pewarta

Minggu, 01 Sep 2024 10:00 WIB

Kucurkan Rp 326 Miliar, Bank Jatim Dukung Proyek Phonska V

i

Bank Jatim Tekan Kerjasama bersama PT Petrokimia Gresik. Bertempat di Ruang Semeru bank jatim. (Dok. Bank Jatim)

SURABAYA - Dalam rangka memperluas sinergi bisnis, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menandatangani perjanjian kredit dengan PT Petrokimia Gresik. Bertempat di Ruang Semeru bank jatim, perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah bank jatim R. Arief Wicaksono dan Direktur Keuangan & Umum PT Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid.

Kredit yang akan dikerjasamakan ini adalah Kredit Investasi Corporate Financing dengan plafon sebesar Rp 326 miliar. Nantinya, kucuran kredit tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik pupuk NPK Phonska V. Adapun proyek pembangunan pabrik pupuk NPK Phonska V ini dibangun dengan cara modifikasi terhadap pabrik SP-36 eksisting (RFO PF-I) agar dapat memproduksi pupuk NPK Phonska dengan kapasitas 600.000 MTPY menggunakan metode NPK Chemical Reaction.

Baca Juga: Bank Jatim Teken Shareholder Agreement dengan Pemprov dan Bank Lampung

Arief menjelaskan, pihaknya sangat mendukung proyek Phonska V ini karena bisa memenuhi kebutuhan pupuk majemuk dalam negeri, substitusi impor, serta penghematan devisa negara. ”Selain itu, dengan adanya sinergitas ini membuktikan juga bahwa kami turut berpartisipasi aktif mendukung program pemerintah dalam mencapai kedaulatan pangan nasional,” terangnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (31/8/2024).

Proyek pembangunan Pabrik Phonska V adalah modifikasi/rehabilitasi pabrik pupuk fosfat existing (PF-1) yang saat ini hanya bisa memproduksi pupuk fosfat SP36. Nantinya setelah dilakukan modifikasi dan rehabilitasi, pabrik itu akan lebih fleksibel untuk bisa membuat beberapa formula pupuk majemuk NPK. Karena sifatnya modifikasi/rehabilitasi, secara keseluruhan peralatan yang ada dapat dikategorikan sebagai peralatan baru, peralatan modifikasi, dan peralatan eksisting.

Dengan kucuran pembiayaan Investasi Corporate Financing ini, bankjatim berharap kinerja penyaluran kredit bank jatim, khususnya penyaluran pembiayaan ke segmen korporat dapat lebih terakselerasi.

Baca Juga: Bank Jatim dan Petani Tebu Lakukan Akad Kredit Massal Senilai Rp24 Miliar

”Kerja sama ini adalah bukti komitmen kami untuk berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan industri Jawa Timur, serta menunjukkan kontribusi bank jatim dalam mengejar ketahanan pangan di Indonesia. Kami berharap semoga dengan kolaborasi ini, produksi pupuk di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan hasil pertanian. Kami akan senantiasa untuk terus mendukung sektor-sektor kunci ekonomi yang berperan penting dalam ketahanan pangan,” papar Arief.

Robby juga menjelaskan, sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam memastikan ketahanan pangan nasional dan mendukung program subsidi pupuk nasional sebesar 9,5 juta ton, Petrokimia Gresik telah menginisiasi proyek Phonska V dengan nilai proyek sebesar Rp 467,07 miliar. Proyek tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk, tetapi juga untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kinerja Moncer, Bank Jatim Borong Dua Penghargaan Sekaligus dari The Finance

”Dengan adanya penambahan kapasitas produksi melalui Proyek Phonska V ini, kami berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung program yang telah dicanangkan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Robby juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bankjatim yang telah memberikan dukungan finansial melalui pinjaman sebesar Rp 326 miliar. ”Ini adalah wujud nyata dari sinergi antara sektor industri dan perbankan dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional. Semoga dengan ditandatanganinya perjanjian ini, pembangunan Proyek Phonska V dapat berjalan lancar dan kita semua bisa segera menyaksikan dampak positif dari proyek ini terhadap ketahanan pangan nasional,” terangnya. (*)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU