SURABAYA - Ditsiber Polda Jatim terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan sejumlah saksi. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada tersangka lain.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto didampingi Kasubdit 2 Siber AKBP Charles Tampubolon menjelaskan pihaknya membuka kemungkinan adanya tersangka lain. Mengingat dalam perjalanannya rentan 2015 hingga 2023 sejak bisnis abal- abal ini dijalankan oleh tersangka, telah memiliki jaringan bisnis yang sama yang dijalankan orang lain.
Baca Juga: Wah Gawat! Anggota Bawaslu Surabaya Diperiksa DKPP Terkait Dugaan Asusila
Tak hanya itu, dari pendalaman terkuak ada juga model yang dengan sengaja melakukan sesi pengambilan konten asusila.
" Mungkin ada tersangka lain dalam kasus ini,'terang Kasubdit 2 Siber AKBP Charles Tampubolon didampingi Kanit Siber Kompol Noviar, Sabtu 21 Desember 2024.
Selain, upaya polisi untuk membongkar jaringan agency Abal Abal, pelaku ini dalam melakukan aksinya, mereka menjebak korban, pelaku dibujuk rayu untuk dijadikan model kemudian di-casting. Tapi tanpa sadar, pelaku telah menaruh beberapa kamera yang disembunyikan pada sudut sudut yang telah ditentukan.
Baca Juga: 3 Pembuat Konten Asusila Ditetapkan Tersangka oleh Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim
Masih kata Charles, meski telah menetapkan dua tersangka, pihaknya belum menemukan fakta baru dalam kasus ini.
Tersangka ini, kata perwira dengan dua melati di pundak ini, menyebutkan hingga kurun waktu 2015 hingga 2023, tersangka berbagai peran. Satu tersangka berinisial S berperan untuk melakukan pemotretan serta melakukan pengambilan gambar secara candid.
Sementara tersangka lainnya berinisial N berperan menyediakan fasilitas dan bahkan tersangka ini ternyata sudah mencetak kader untuk menjalankan bisnis yang sama.
Baca Juga: Cari Kenalan di Whatsapp, Gadis 14 Tahun Malah Jadi Pelampiasan Nafsu
" Polisi juga mendalami akan dugaan tersangka lain dalam Kadus ini bahkan memgembangkannya. Polisi juga belum menemukan adanya model yang secara sadar mengetahui untuk digunakan sebagai konten asusila,"terangnya.
Untuk itu, kata Charles pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang merasa menjadi korban agar segera melapor ke Polda Jatim mengingat informasi warga sangat dibutuhkan dalam pengungkapan kasus asusila berkedok audisi palsu ini. (*)
Editor : Redaksi