SURABAYA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) diklaim diretas oleh hacker Bjorka. Informasi tersebut diungkap Bjorka melalui akun X (dulunya Twitter) @bjorkanesiaaa.
Dalam unggahannya, Bjorka memuat tangkapan layar akses dan database BCA Mobile. Database tersebut berisi nama nasabah, nomor rekening, riwayat transaksi dan jumlah uang yang disimpan di rekening.
"Kami telah berhasil meretas rekening bank BCA Anda, Anda harus terus memperbarui sistem Anda, Ini hanya sebagai pengingat agar Anda tetap aman dan penting untuk privasi pengguna di negara Anda!," tulis dia melalui X, dikutip Kamis (6/2/2025).
Sementara itu, Tim Gabut yang diduga gabungan para hacker akhirnya buka suara perihal kabar tersebut.
Tim Gabut membantah data yang disampaikan oleh Bjorka.
“Itu adalah data lama dan bukan Bjorka yang ambil data tersebut, itu data tahun 2018-2019”, ungkap akun @viva_voltcyber.
“Buat media besar jangan giring opini untuk menakut nakutin masyarakat dong. Data yang disebar bjordin itu data kebocoran kredensiial tahun 2019 lagian sepengetahuan gw” tambah akun @ssc_politik.
“Bjorka iti sengaja dimunculkan untuk buat kegaduhan saja” ungkap akun @dhemit_is_back01
Senada dengan itu, BCA memastikan bahwa informasi terkait kebocoran data nasabah yang beredar di media sosial tidak benar.
"Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar," tulis EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.
Saat ini, pihak BCA memastikan bahwa data nasabah tetap aman.
BCA mengimbau nasabah setia untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk mengetahui data nasabah.
Nasabah diimbau jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), dan Personal Identification Number (PIN), kepada siapapun.
Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala. (*)
Editor : Redaksi