Menkeu Sri Mulyani Pastikan APBN 2025 Tidak Jebol

author Redaksi

- Pewarta

Selasa, 08 Apr 2025 17:31 WIB

Menkeu Sri Mulyani Pastikan APBN 2025 Tidak Jebol

i

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

JAKARTA -  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan, defisit APBN tahun 2025 tidak akan jebol. Menurutnya, defisit tidak akan naik di atas tiga persen.

Ia mengatakan, hal ini terjadi karena program Presiden Prabowo Subianto sangat banyak. Terlebih, kini kondisi penerimaan negara tengah menghadapi tantangan akibat tekanan ekonomi dunia.

Baca Juga: Berlaku 1 Januari 2025, Makanan dan Pendidikan Mewah Kena PPN 12 Persen

"Jadi jangan khawatir. APBN tidak akan jebol," ujar Menkeu di acara sarasehan ekonomi, di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Menkeu berkomitmen menjaga defisit APBN 2025 tetap terjaga di kisaran 2,5 persen. Ia mengatakan, defisit APBN tersebut akan terus terjaga jika realisasi belanja negara sesuai target Rp.3.621,3 triliun.

Adapun pendapatan negara Rp.3.005,1 triliun. Untuk itu, salah satu aspek kebijakan yang ia tekankan adalah tak akan mengubah postur APBN 2025 yaitu adanya Danantara.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Tegaskan APBN Tetap Solid dan On Track

Karena, lanjut dia, Danantara akan mengelola dividen BUMN yang selama ini masuk kas negara. Utamanya, dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak.

"Jadi, program Bapak Presiden ada di dalam ruang APBN yang sudah ada, pembangunan desa. Termasuk koperasi desa ada di APBN," ujar Menkeu.

"Lalu Danantara yang di-establish termasuk penggunaan dividennya. Itu sudah kita perhitungkan," katanya.

Baca Juga: Menkeu Laporkan Dugaan Korupsi Pembiayaan Ekspor Rp2,5 Triliun ke Jaksa Agung, Ini Perusahaan Terindikasi

Diketahui, pemerintah mengandalkan berbagai instrumen ekonomi, mulai dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga BPI Danantara. APBN dan Danantara diandalkan untuk menjaga ketahanan di tengah gejolak ekonomi dunia.

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani sudah menjelaskan, kedua instrumen tersebut bersama dengan sejumlah instrumen lain harus terjaga. Seperti sumber daya alam, BUMN, sumber daya manusia, yang dikelola secara bersinergi. (RRI)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU