SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan tegas meminta Inspektorat Kota Surabaya untuk memberikan sanksi seberat-beratnya kepada oknum guru yang melakukan tindakan kekerasan membanting seorang pelajar saat kompetisi futsal di SMP Labschool Unesa. Kasus ini kini tengah ditangani oleh Inspektorat Kota Surabaya setelah laporan kepolisian terkait kejadian tersebut dicabut.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan bahwa Inspektorat saat ini sedang melakukan pemeriksaan mendalam terkait insiden tersebut. Sanksi apa yang dijatuhkan kepada oknum guru akan diumumkan setelah seluruh proses pemeriksaan selesai.
Baca Juga: MANTAP! Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Terpilih Lagi Jadi Ketua APEKSI 2025-2030, Ini Targetnya
“Pemeriksaan inspektorat masih kami lakukan. Saya perintahkan memberikan sanksi terberat, bisa dikeluarkan,” tegas Wali Kota Eri Cahyadi seusai memimpin Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat (2/5/2025).
Cak Eri sapaan akrab Wali Kota Surabaya, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap tindakan seorang guru yang seharusnya menjadi teladan bagi murid-muridnya. Menurutnya, seorang pendidik idealnya memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan mengayomi seluruh siswanya.
“Saya sampaikan guru itu digugu dan ditiru, sehingga harus memiliki jiwa kasih sayang, mental melindungi, jiwa kebangsaan, serta adab yang baik,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa tindakan kekerasan seperti membanting siswa telah mencoreng citra guru dan dunia pendidikan di Kota Pahlawan. Oleh karena itu, Cak Eri menginstruksikan Inspektorat Kota Surabaya untuk memberikan sanksi yang dapat memberikan efek jera yang signifikan.
Baca Juga: Menteri LHK Apresiasi Program Pemkot Surabaya, Dorong Pengolahan Sampah di Tingkat RW
“Kalau contohnya (guru) seperti ini, rusak semua adab dan akhlak anak-anak. Saya meminta inspektorat untuk memberikan hukuman seberat-beratnya karena ini contoh yang akan merusak pendidikan di Kota Surabaya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Cak Eri menyampaikan keprihatinannya bahwa nilai-nilai pendidikan berakhlak yang sedang diusung oleh Pemerintah Kota Surabaya dapat ternoda oleh insiden kekerasan ini.
“Kami mendidik secara baik, tiba-tiba harus rusak dengan gaya pendidikan seperti itu. Maka harus ditindak tegas,” imbuhnya.
Baca Juga: Bertemu Anak Muda dari 98 Kota, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Masa Muda Penentu Masa Depan
Wali Kota Eri berharap insiden kekerasan di lingkungan sekolah tidak akan terulang kembali. Ia berpesan kepada seluruh tenaga pendidik untuk selalu bertindak dengan bijak dan penuh tanggung jawab dalam membimbing para siswa.
“Karena anak-anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tua dan gurunya,” pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi