Harga Cabai Melejit, Ini Solusi dari Kampung di Lamongan

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 12 Mar 2021 10:17 WIB

Harga Cabai Melejit, Ini Solusi dari Kampung di Lamongan

i

Tutik, di depan ruamh yang penuh tanaman cabai.

BACASAJA.ID - Mahalnya harga cabai tampaknya tidak berpengaruh bagi warga Dusun Jalak Desa Sukorejo, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Pasalnya, di setiap halaman rumah terdapat puluhan pohon cabai yang ditanam menggunakan kantong polybac.

Tak hanya tanam cabai, tanaman lain juga menghias indah di setiap rumah warga. Diantaranya tomat, brokoli, jahe merah serta macam-macam tanaman buah lain. Tanaman tersebut berjajar rapi menghias depan rumah warga.

Menurut Suminto Kepala Desa Sukorejo, berbagai macam tanaman tersebut awalnya digerakkan oleh jamaah Ranting Muhammadiyah yang dinamai Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Getapak).

"Getapak itu dilatar belakangi adanya pandemi covid19, agar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang ada," jelas Suminto, Jumat (12/3/2021).

Disambungnya, pelaksanaan kegiatan sudah dilakukan warga sejak bulan Desember tahun kemarin. Bahkan, warga dalam menanam dan menjaga berbagai jenis tanaman, harus mendatangkan tanah liat dari Tuban sebanyak 4 truk.

Pengadaan bibit juga dilakukan secara bersama kemidian dibagikan kepada setiao warga. "Untuk tanaman Cabai, setiap rumah rata-rata ada 30 -50 batang pohon. Jumlahnya ada ribuan," tambah Suminto.

Tutik, salah satu warga mengaku awal menanam tanaman dihalaman rumah dengan menggunakan pot dan polybac mengalami kendala serius. Itu karena banyak tanaman dalam semalam habis dimakan Tikus.

"Mungkin karena ini dipemukiman, tantangannya cuma Tikus, awalnya baru tanam semalam besoknya habis tanpa sisa dimakan Tikus," ujar Tutik.

Namun, kini warga di Dusun Jalak itu merasa bahagia. Pasalnya, disaat harga cabai melonjak hingga Rp 120 ribu per kilogram, mereka tinggal memetik tanaman cabai yang sudah mulai berbuah.

"Alhamdulillah, biarpun Cabai mahal, kami sudah punya sendiri, kalau butuh tinggal petik di depan rumah," tutup Tutik. (yusuf)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU