BACASAJA.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang telah menangkap tangan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Senin (10/5/2021). Rupanya, KPK tidak sendiri melakukan OTT, tetapi bersama Bareskrim Polri.
"Jadi, memang Bareskrim Polri menerima laporan yang sama dengan KPK. Demi menghindari tumpang tindih penyidikan, maka KPK dan Polri berkordinasi," ungkap Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar di Gedung KPK, Senin (10/5/2021).
Baca Juga: Bupati Nonaktif Nganjuk Novi Rahman Jelaskan asal Uang dalam Brankas yang Disita Petugas
Lili menambahkan, sebelumnya lembaga antirasuah itu sudah empat kali berkordinasi dengan korps coklat terkait perkara Bupati Rahman. Lantaran itu, operasi tangka tangan dilakukan bersama-sama.
"Yang nangkap Bareskrim dan KPK, KPK akan mendukung penuh data-datanya," terang Lili.
Baca Juga: Bupati Nganjuk Ditangkap saat Bersama Kajari, Jebakan Kah?
Di samping itu, sambung Lili, penyidikan akan dilakukan oleh Bareskrim Polri. Artinya, kasus ini ditangani oleh Polri. Sementara KPK akan mendukung apa pun yang dibutuhkan Polri.
"Penanganan kasus ini bakal dilakukan oleh Direktorat Tipikor Bareskrim Mabes Polri," paparnya.
Baca Juga: Ajudan Bupati Nganjuk Akui Aliran Uang Suap untuk Beli Mobil dan Bersenang-senang
Sebelumnya, ada 10 orang yang diamankan KPK dalam OTT Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat. Dia diduga menerima suap terkait jual beli jabatan. (ktd)
Editor : Redaksi