Baca Juga: Legislator PDIP: Kawal Dana Kelurahan Surabaya Rp 509 Miliar!
Berdasarkan data Kemenkes, sampai saat ini total capaian vaksin dosis pertama untuk Kota Surabaya adalah 22,47%, dimana untuk masyarakat rentan masih pada urutan ke-6 dengan pencapaian 3,2%.
Bagi penyandang disabilitas, vaksinasi dilakukan di puskesmas terdekat. Sementara untuk ODGJ, para nakes dari puskesmas mendatangi lokasi pasien di Liponsos.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono menilai, bahwa hal ini kurang efektif apabila penyandang disabilitas diharuskan untuk mendatangi puskesmas terdekat untuk melakukan vaksinasi.
Tjutjuk mengusulkan adanya layanan vaksinasi home service bagi penyandang disabilitas.
“Masalahnya di aksesibilitas. Banyak dari teman-teman disabilitas, baik fisik maupun mental, yang kesulitan menjangkau lokasi vaksin, meskipun itu puskesmas terdekat. Tidak hanya itu, teman-teman yang memiliki kondisi medis tertentu juga kesulitan. Sehingga diperlukan adanya layanan vaksinasi home service bagi teman-teman disabilitas," ujar Tjutjuk, Jumat (9/7/2021)
Tidak hanya masalah jangkauan lokasi, banyak di antara lokasi vaksinasi yang infrastrukturnya tidak ramah bagi disabilitas, sehingga kemudian ini akan menimbulkan masalah yang lain jika mereka masih dipaksakan datang ke lokasi.
Terkait dengan pendataan, menurutnya, Dinas Kesehatan memiliki data terkait penyandang disabilitas di Surabaya. Penggunaan aplikasi online seperti google form juga bisa digunakan untuk mendaftarkan diri dalam layanan home service ini.
Sehingga tracking untuk data disabilitas lebih mudah didapatkan, berikut nomor hp, alamat, dan data diri lainnya.
“Vaksinasi untuk teman-teman disabilitas dan ODGJ harus diprioritaskan. Pemkot juga bisa menggandeng komunitas disabilitas, baik itu untuk pendataan maupun publikasi vaksinasi untuk penyandang disabilitas. Mayoritas dari mereka memiliki komorbid atau penyakit bawaan, sehingga kemungkinan untuk tertular Covid-19 jauh lebih mudah. Bagi pendamping/keluarga teman-teman disabilitas," katanya.
"Saya usulkan bahwa mereka juga akan mendapatkan vaksin. Sistemnya sama seperti lansia, 1 pendamping yang membawa 2 lansia akan mendapat vaksin. Ini juga sebagai suatu langkah percepatan vaksinasi di Surabaya” sambungnya.
Target sasaran untuk penyandang disabilitas di Kota Surabaya adalah sebanyak 5.395 orang. Sementara, untuk ODGJ adalah sebanyak 3.671 orang. Vaksinasi ini dikhususkan bagi penyandang disabilitas dan ODGJ yang berusia di atas 18 tahun. (byta/J1)
Editor : Redaksi