BACASAJA.ID- Seratusan pekerja warung kopi dan karaoke di Tulungagung mengikuti vaksinasi covid-19.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Perkumpulan Warung dan Hiburan Tulungagung (Pawahita), dengan menggandeng Polres Tulungagung.
Baca Juga: Sinergi Bersama TNI, Lapas Surabaya Gelar Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga
Ketua Pawahita, Suyono Pujiyanto ungkapkan mereka yang mengikuti vaksinasi mulai dari pemilik warung kopi karaoke, karyawan hingga pemandu lagu.
“Kita tak menyangka antusiasnya cukup tinggi,” ujar Pria yang akrab disapa Yono tersebut, Kamis (29/7/21).
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di sebuah cafe dan karaoke di Desa Ngujang Kecamatan Kedungwaru.
Vaksinasi terhadap pekerja warung kopi ini baru dilakukan. Padahal mereka adalah salah satu pihak yang terdampak pandemi.
Dengan diberlakukannya PPKM, warung kopi serta karaoke dilarang buka, lantaran berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Meski baru dilakukan, kita manut saja,” jelas Yono.
Selain dari Pawahita, peserta vaksinasi berasal dari PHRI (Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia) Tulungagung.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Booster Jatim Tertinggi Nasional
Dari 101 peserta vaksinasi, 76 berasal dari Pawahita, sedang sisanya dari PHRI dan PPWKT.
“Insyaallah yang belum tervaksin akan tercover di kegiatan mendatang,” jelasnya.
Disinggung sebagian pekerja warung kopi dan karaoke yang berasal dari luar kota, Yono menyebut bisa mengikuti vaksinasi.
Asalkan mereka terdaftar sebagai anggota Pawahita.
“Maka kami memfasilitasi, karena merasa itu penting sebab mereka bekerja di tempat usaha kami,” terangnya.
Baca Juga: Banjir Peminat, Lansia di Kota Blitar Antusias Ikuti Launching Vaksinasi Booster
Yono melanjutkan, vaksinasi bagi pekerja warung kopi dan karaoke sangat penting. Sebab mereka sering bertemu banyak orang.
Dengan vaksinasi ini, diharapkan mereka bisa menekan penularan covid-19.
“Jadi kita mencoba dengan teman-teman turut menyukseskan untuk segera menghilangkan pandemi ini,” kata Yono.
Terakhir dirinya berharap dengan vaksinasi ini, warung kopi dan karaoke bisa segera dibuka, sehingga roda perekonomian bisa berjalan. (t.ag/JP/rg4).
Editor : Redaksi
