Home / Hukum : ekrut

Rencana KPK Rekrut Koruptor sebagai Penyuluh Antikorupsi jadi Bulan-bulanan Warganet

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 24 Agu 2021 11:30 WIB

Rencana KPK Rekrut Koruptor sebagai Penyuluh Antikorupsi jadi Bulan-bulanan Warganet

i

Gedung KPK (ist)

BACASAJA.ID - Rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bakal merekrut koruptor untuk menjabat sebagai penyuluh antikorupsi menjadi bahan olok-olok warganet.

Menurut warganet, termasuk beberapa nama tokoh, menilai kebijakan itu selain kontroversial, juga kontraproduktif. Pasalnya, lembaga antirasuah yang mesti mencegah terjadinya korupsi dan menangkap pelakunya, malah memberi pekerjaan pada koruptor.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia, Dua Orang Sudah Jadi Tersangka, Salah Satunya Anggota DPR

Warganet menjadi semakin gemas mengingat bagaimana KPK memberi posisi penyuluh antikorupsi pada para koruptor, tapi mendepak 75 pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Saking gemasnya, mantan juru bicara KPK Febri Diansyah pun turut prihatin dengan berbagai kebijakan KPK yang dinilainya janggal. Febri pun tak kuasa untuk menumpahkan sindirannya kepada lembaga tempat dia bernaung sebelumnya itu.

"Ke depan perlu terobosan lebih berani. Bukan hanya menjadikan eks napi koruptor sebagai penyuluh antikorupsi, tapi menjadikan mereka Pimpinan KPK. Siapa kandidatmu?" cuitan Febri Diansyah pada 23 Agustus 2021.

"Memang tidak mudah menjaga kewarasan dalam situasi seperti saat ini," tambahnya, Selasa (24/8/2021).

Mengetahui cuitan Febri Diansyah itu, warganet pun berbondong-bondong mengusulkan kandidat penyuluh antikorupsi mereka.

Salah satu warganet yang urun rembug di lapak Febri adalah dr. Hegar Wibawa via akunnya @hegar_wibawa.

Baca Juga: KPK Dorong Penegakan Antikorupsi dalam PPDB

"Ketua: akil mochtar. Orangnya visioner, koruptor potong tangan.
Wakil: Gayus, juliari, dan setnov. Best support.
Humas: joko candra. Relasinya bagus, dekat dgn aparat dan petinggi.
Bendahara: edy p. Ringan tangan, aturan yg dibuatnya akan benar2 bermanfaat bagi anggota n crew."

Sementara itu, pegawai nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengkritik keras sebutan penyintas korupsi yang disematkan KPK kepada para narapidana kasus korupsi.

"Perilaku pimpinan KPK aneh dan keterlaluan. Apakah tidak paham atau tidak peduli terhadap korupsi? Ketika menyebut koruptor sebagai penyintas (korban), lalu pelakunya siapa? Negara?," cuit Novel, Minggu (22/8) di akun Twitter, @nazaqistsha.

Mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW) turut menanggapi wacana perekrutan eks narapidana kasus korupsi jadi penyuluh antikorupsi.

Baca Juga: Potong Insentif Pajak Rp 2,7 Miliar, Kasubag BPPD Sidoarjo Siska Wati Jadi Tersangka dan Ditahan KPK

“Mati ketawa ala Pimpinan KPK. Eks Koruptor direkrut untuk jadi penyuluh. Insan KPK yang berjasa jebloskan koruptor justru di TWK-kan dan dihabisi,” ucap BW sebagaimana dikutip dari Twitter @katabewe pada Senin 23 Agustus 2021.

Sebelumnya, Deputi Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Wawan Wardiana mengungkapkan, KPK berencana merekrut dalam agenda penyuluhan korupsi. Lantaran itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke sejumlah penjara.

"Jadi edukasi bagi semua pihak untuk memetik pelajaran dari perjalanan mereka. Bagaimana perihnya pada saat mulai disebut sebagai tersangka," pungkasnya. (rg4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU