BACASAJA.ID - Hanya dengan berbekal lem tembak dan kertas, seorang pria asal Dusun Kebon Desa Sumberejo Kulon Kecamatan Ngunut, Andik Priyo Budi Utomo (35) bisa membuat kaligrafi unik.
Dibilang unik lantaran kaligrafi yang dibuatnya terlihat seakan terbuat dari logam kuningan dan mirip lukisan tiga dimensi, padahal hanya dengan menggunakan kertas dan lem.
Ditemui di rumahnya, sekaligus tempat kerjanya, pria yang akrab disapa Andik ini menuturkan hasil karyanya sudah pernah diekspor ke Malaysia, Hongkong dan Taiwan.
Sedang untuk pasar dalam negeri, dirinya biasa mengirim ke Sumatera, Kalimantan, dan seluruh pulau Jawa.
Dari usaha yang sudah digelutinya selama sekitar 2 tahun ini, Andik mampu meraup penghasilan hingga sepuluh juta rupiah per bulanya.
"Saya sudah menggeluti sejak tahun 2019,"ujar Andik, Rabu (12/1/22).
Kaligrafi buatanya dihargai paling murah sebesar 40 ribu untuk ukuran 20 kali 20 cm.
Kaligrafi ukuran ini bisanya berisi lafaz Allah dan Nabi Muhammad. Sedang yang paling mahal mencapai 15 juta rupiah, yang berbentuk kiswah sepanjang 9 meter, yang dikerjakan selama hampir 2 Minggu.
Biasanya kaligrafi ini dijadikan pajangan rumah atau masjid. Dalam sehari dirinya yang dibantu 2 orang mampu menyelesaikan 2 kaligrafi berukuran 40 kali 120 cm, yang dihargai 700 ribu rupiah per kaligrafinya.
"Bentuk sabuk kiswah itu biasanya untuk masjid, kalau ayat kursi atau surat Yasin untuk pajagan rumah," jelasnya.
Awalnya, kain yang akan digunakan untuk menggambar diberi sketsa dari kapur. Lalu lem lilin ditorehkan diatas sketsa yang telah dibuat.
Setelah kering, lem itu lalu digosok menggunakan kertas "Prada" berwarna emas atau perak.
Tahap akhir membersihkan kaligrafi tersebut menggunakan vacum cleaner.
"Penulisannya harus hati-hati, karena sekali salah enggak bisa dihapus," terangnya sambil terkekeh.
Ketrampilan membuat kaligrafi ini diperolehnya dari YouTube. Lalu dirinya memperdalam dengan belajar pada pelukis kaligrafi di Kediri.
Lantaran sudah memiliki bakat melukis sejak SD, tak butuh waktu lama baginya untuk menguasai ketrampilan ini.
"Yang paling sulit itu membuat ornamen (hiasan), kalau kaligrafinya mudah," jelasnya. (JP/t.ag/RG)
Editor : Redaksi